LITERATUR REVIEW JURNAL MENGENAI POSTER FIILM

 

Literatur Review Jurnal 1

Judul : Analisis Semiotika Poster Film Dilan 1990

Penulis : Pyo Apriliana Munawarah dan Muhammad Tomi

Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/1833-Article%20Text-6474-1-10-20230707%20(1).pdf

 

TEORI

Poster memiliki fungsi yang sangat vital dalam pemasaran sebuah karya film. Selain sebagai media promosi, poster digunakan untuk menyediakan informasi pada publik atau masyarakat, gambaran umum mengenai narasi atau cerita film yang dituangkan dalam gambar diam 2 dimensi (Susanto, 2012: 316). Poster juga menyampaikan informasi mengenai fakta film meliputi sutradara, produser, dan para bintang yang mendukungnya, yang ditampilakan dalam bentuk teks. Poster film Dilan 1990 merupakan film Indonesia bergenre drama yang diproduksi oleh Falcon Pictures dan Max Pictures yang digawangi oleh Fajar Bustomi sebagai sutradara dan Pidi Baiq selaku sutradara sekaligus penulis cerita Dilan. Film Dilan diadaptasi dari buku novel yang berjudul “Dilan: Dia adalah Dilanku tahun 1990” karya dari Pidi Baiq yang diterbitkan pada tahun 2014. Novelnya sendiri memiliki 2 sekuel lainnya yaitu “Dilan Bagian Kedua: Dia adalah Dilanku Tahun 1991” terbit pada tahun 2015 dan spin-off nya “Milea: Suara dari Dilan” terbitan tahun 2016, yang kisahnya ditulis berdasarkan kisah nyata.

Teori Warna

Dalam membedah visual poster film dilan, teori warna digunakan untuk mempertajam analisis. Dalam teori warna, dikenal dua dimensi corak warna yaitu:

·         Warna hangat seperti warna merah, merah jingga, jingga, kuning jingga, kuning hijau, hijau

·         Warna dingin seperti merah ungu, ungu biru, biru, biru hijau, hijau

Teori Poster

Poster adalah salah satu alat untuk media publikasi atau media komunikasi yang merupakan sebuah karya seni grafis yang terdiri dari perpaduan komposisi gambar dan tulisan di atas kertas berukuran besar atau kecil. Dalam poster terdapat beberapa prinsip poster yang perlu diperhatikan diantaranya : Belancing, movement, Emphasis, unity, Spesific appeal.

Elemen Visual Poster

Dalam memvusualisasikan poster terdapat beberpa elemen diantaranya; Ilustrasi, tipografi, layout,

Jenis jenis poster

Poster dibedakan menjadi bebrapa jenis diantaranya poster teks, poster propaganda, poster kampanye, poster pelayanan masyarakat, poster karya seni, poster riset dan kegiatan ilmiah, poster film dan lain-lain. Secara komersial poster bertujuan untuk mengiklankan atau mempromosikan suatu produk, suatu kegiatan, acara hiburan, even-even tertentu maupun sebagai alat propaganda.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan berdasarkan teori Semiotika Ferdinand de Saussure dengan menganalisis penanda dan petanda.

HASIL PENELITIAN

Interpretasi Makna Denotasi Dalam Poster Film Dilan

Poster film dilan 1990 didibagi menjadi 3 bagian yaitu Foreground: Judul, Center: Tokoh Utama, Background: Latar dalam Poster

o   Foreground

Tipografi headline “Dilan 1990”, “A film by Fajar Bustomi Pidi Baiq”, dan “Iqbal Ramadhan dan Vanesha Pricilia” mwnggunakan tipografi berwarna putih yang diasosiasikan sebagai harapan, murni, lugu, bersih, pemaaf, senang dan cinta, sehingga headlinenya memiliki makna bahwa kisah cinta dari Dilan dan Milea terjadi ketika mereka masih lugu saat SMA dan dipenuhi dengan berbagai harapan-harapan. Dengan demikian headline memiliki makna tersirat sebagai gambaran dari jalan cerita dari film Dilan 1990.

o   Center

Ilustrasi terdiri dari sosok laki-laki berseragam SMA yang sedang mengendarai sebuah motor dengan posisi berhenti dan salah satu kakinya menapaki tanah yang merupakan pengambaran tokoh Dilan. Sosok permpuan pada di sebelah kiri mengenakan tas seragam SMA dan jaket berwarna merah yang sedang berjalan merupakan pengambaran tokoh Milea yang. Kostum dan properti yang digunakan tokoh utama mempresentasikan latar film terjadi pada masa SMA yang terjadi dimasa lampau yaitu tahun 1990. Adegan menggambarkan situasi kedua tokoh sedang terdiam, saling berhadapan dan saling menatap. Ditunjukan melalui ekspresi pada tokoh Dilan yang seakan sedang menyapa tokoh Milea merepresentasikan pertemuan pertama tokoh utama dalam film yang digambarkan dalam ilustrasi tersebut.

Salah satu ciri yang mencolok dari font script atau handwriting subheadline “Dilan dan Milea di Bandung, September 1990” seperti tulisan tangan dan kaligrafi sehingga menimbulkan kesan pribadi yang akrab

o   Background

Pada bagian latar belakang poster berupa penggambaran sebuah jalan dengan perspektif yang semakin menjauh ditandai dengan penggambaran jalan yang semakin memudar yang diakhiri oleh cahaya keemasan. Merepresentasikan alur cerita yang belum bisa ditebak dan menggiring penonton untuk bertanya-tanya bagaimanakah akhir dari cerita pada film tersebut. Unsur warna hijau muda dan hijau tua pada visual pohon besar dengan dedaunan yang rindang menimbulkan kesan rasa tenang, dingin, nyaman dan sedikit kesan yang menyeramkan. Penggunaan warna hangat yaitu warna kuning jingga keemasan juga digunakan sebagai representasi cuaca yang cerah yang menimbulkan kesan hangat dan misteri.

KESIMPULAN

Poster film Dilan 1990 sebagai poster promosi, memiliki tanda-tanda semiotik yang secara garis besar menggambarkan cerita yang akan ditayangkan dalam filmnya. Penggunaan ilustrasi dua tokoh utama dengan properti sebuah motor tua, headline judul, serta subheadline yang berisikan informasi seputar pemeran dan sutradara dengan penggunaan huruf dekoratif yang khas menjadi point of interest yang menggambarkan setting waktu film yang terjadi di tahun 1990 dan memikat penonton untuk melihat kemudian memaknai lebih dalam yang kemudian akan memunculkan rasa penasaran penonton

 

 


Literatur Review Jurnal 2

Judul : Analisis Makna Visual pada Poster Film Bumi Manusia

Penulis : Ahmad Syauqi Burhan dan Meirina Lani Anggapuspa

Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/44780-Article%20Text-77109-1-10-20220125.pdf

 

TEORI

Film adalah satu media massa komunikasi dalam bentuk audio visual yang memiliki konsep cerita dan dianggap sebagai yang ampuh dalam menyampaikan komunikasi terhadap massa yang menjadi sasarannya (Effendy, 2000). Film dapat digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan dalam bentuk informasi edukasi dan hiburan melalui plot cerita yang disampaikan oleh penulis skenario kepada penonton. Film Bumi Manusia karya Hanung Bramantyo merupakan adaptasi dari novel. Bumi Manusia sendiri merupakan buku pertama dari Tetralogi Buru karya Pramoedya yang dianggap mempropagandakan ajaran-ajaran Marxisme dan Komunisme sehingga sempat dilarang peredarannya oleh Kejaksaan Agung pada tahun 1981. Hanung Bramantyo berhasil membuat film Bumi Manusia  mengkisahkan tentang perjuangan cinta dan romantisme seprti khas film-film yang pernah dipegang olehnya.

Sebagai upaya untuk mendapatkan respon positif dari masyarakat, sebuah film yang akan ditayangkan tentu saja melakukan berbagai bentuk kegiatan promosi. Poster merupakan salah satu media untuk mempromosikan film bumi manusia. Dalam membuat poster sebagai media promosi film biasanya penggunaan kata-kata lebih singkat, padat, jelas dan mampu menarik perhatian, selain itu unsur visual berupa ilustrasi adegan film lebih dominan.

Oleh karena itu tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisis makna tanda dan mengetahui bagaimana relasi antar tanda yang terdapat pada elemen visual yang ada pada poster film Bumi Manusia.

Poster Film

Poster merupakan media periklanan yang berisikan informasi tertentu, pada umumnya poster ditempatkan pada dinding (Suwarno, 2014). Poster film berfungsi sebagai media promosi yang berguna mempopulerkan dan mengiklankan film yang ditayangkan. Poster dapat diibaratkan sebagai sampul utama layaknya pada buku, memberi gambaran kesatuan film dan nuansa bagi calon penonton.

Tipografi Poster

Pemilihan jenis font dan tatanan tipografi pada poster dapat memberi pengaruh dukungan nuansa yang dibentuk. Prinsip pada tipografi meliputi legibility (dapat membedakan tiap huruf), readibility (mudah dibaca), visibility (kejelasan huruf dari ukuran dan warna), clarity.

Kalsifikasi tipografi diedkan menjadi beberapa, diantaranya:

  • Serif - kaki/sirip (serif) yang berbentuk lancip pada ujungnya dan memberikan kesan klasik, resmi, serta elegan
  • Sans serif - tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan menggambarkan kesederhanaan, lugas, “masa kini” dan futuristik
  • Script - menyerupai goresan tangan manusia yang ditulis dengan kuas, pena, atau pensil tajam.
  • Dekoratif - memiliki kesan yang ornamental karena merupakan pengembangan dari bentuk huruf yang sudah ada dan ditambahkan hiasan atau ornament.

Layout Poster

Layout merupakan menyusun dan memadukan beberapa unsur komunikasi grafis seperti teks, gambar, tabel, dan lain sebagainya untuk menjadi media komunikasi visual yang estetik, menarik dan juga komunikatif. Prinsip layout terdiri atas squence (urutan), emphasis (Penekanan), balance (keseimbangan), dan unity (kesatuan). 

Warna Poster

Warna adalah suatu unsur penting didalam desain, warna juga merupakan elemen penting dalam desain poster yang mampu menarik perhatian, warna juga bisa untuk menampilkan citra ataupun identitas yang ingin disampaikan, dalam pengelompokannya warna dibagi menjadi beberapa kelompok, warna primer, warna sekunder, warna tersier, dan juga warna netral (Anggraini, 2014).

Teori Semiotika Charles Sanders Peirce

Pada teori semiotika Charles Sanders Peirce meyakini bahwa agar bisa menjadi suatu tanda, maka tanda tersebut harus ditafsirkan yang maknanya ialah, harus memiliki penafsir. Teori semiotika Charles Sanders Pierce berangkat dari tiga elemen utama, Peirce menyebutnya teori segitiga makna (triangle meaning). (1) Tanda adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk (merepresentasikan) hal lain di luar tanda itu sendiri. Acuan tanda ini disebut objek; (2) Acuan tanda (objek) adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda; (3) Pengguna tanda (interpretant) adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda (Mudjiyanto & Nur, 2013).

METODE PENELITIAN

Subjek : Peneliti ingin menganalisis makna tanda dan mengetahui bagaimana relasi antar tanda yang terdapat pada elemen visual yang ada pada poster film Bumi Manusia

Bahan dan Cara : Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif berdasarkan teori semiotika Charles Sanders Pierce yang meliputi ikon, indeks, dan simbol.

Cara Kerja : Metode analisis data menggunakan 4 (empat) tahapan Tinjauan Desain yaitu: Deskripsi karya, Analisis formal, interpretasi dan evaluasi.

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Umum

Poster film Bumi Manusia ditampilkan dengan tatanan layout yang penuh dan sarat akan unsur dalam cerita. Menonjolkan pemeran utama yaitu Minke yang berada di pusat hierarki pojok kiri atas dengan porsi ukuran lebih besar dari pemeran yang lain. Teks dengan ukuran paling besar yang juga berperan sebagai judul yaitu ‘Bumi Manusia’ ditulis menggunakan jenis typeface handwritting berwarna merah dengan masih berlatar kertas tua. Lalu di atasnya secara rapi berjejer dari kiri ke kanan tertulis nama aktor atau pemeran asli dari tokoh-tokoh dalam cerita Bumi Manusia yaitu Iqbaal Ramadhan, Mawar De Jongh, dan Sha Ine Febriyanti yang masing-masing ditulis uppercase berwarna merah menggunakan font sanserif. Sebagai upaya apresiasi dan hak cipta juga ditautkan sumber cerita film yang diangkat dari novel karya Pramoedya Ananta Toer di pojok kanan atas berlatar langit bentang alam. Hanung Bramantyo sebagai director mendapat tempat di bagian kiri dan porsi lebih “Analisis Makna Visual pada Poster Film Bumi Manusia” 241 besar. Baru kemudian disusul yang lain dengan susunan panjang rata tengah. Ditutup menggunakan warna teks putih, berbeda dari lainnya yang berwarna merah bertuliskan informasi penayangan di bioskop yaitu ’15 Agustus 2019 di bioskop’.

Analisis Formal

Dalam suatu karya seni poster film terdapat beberapa unsur yang membangun seperti warna, tipografi, fotografi, layout atau tata letak, komposisi dan point of view. Pada warna, dominan yang membangun nuansa kisah dalam poster Bumi Manusia yaitu hue kuning.  

Pada tipografi atau tatanan pada huruf pada poster menggunakan dua jenis typeface. Typeface yang digunakan adalah handwritting pada judul dan informasi penayangan di bioskop lalu sanserif uppercase pada teks lainnya. Warna merah yang dipilih pada sebagian besar teks kontras ketika dipadupadankan dengan hue warna kuning poster sehingga teks tidak kehilangan fungsi dan peran legibility dan readibilitynya.

Foto atau grafis objek dalam poster Bumi Manusia merupakan gabungan dari pecahan pecahan foto yang disatukan atau biasa disebut juga sebagai teknik kolase, menimbulkan kesan kesatuan yang harmonis.

Secara layout atau tata letak yang menentukan pula point of view, sejalan dengan susunan hierarki bahwa poster dari sosok Minke yang diperankan oleh Iqbaal Ramadhan mendapat porsi yang lebih besar, menonjol, dan kentara di pojok kiri atas.

Komposisi atas beberapa unsur foto dari sudut dan angle yang berbeda dapat memuat seluruh informasi yang ingin disampaikan perancang desain. Penambahan latar belakang bentang alam yaitu lanskap dan selarik kertas tua menjadi bumbu-bumbu grafis yang mendukung susana masa lalu dalam cerita.

Interpretasi

Poster terbagi menjadi tiga bagian sesuai dengan teori semiotika yang dikemukan oleh Pierce sebagai berikut.

Ikon

Indeks

Simbol

(A)   Lanskap Bukit Bersawah

(I)  Asap

(M) Teks Bumi Manusia

(B)   Karakter Minke

(J) Kertas Kuno

(N) Ekspresi Wajah Minke

(C)   Karakter Annelies

(K) Hue Kuning

(O) Teks pada plang

(D)  Karakter Nyai Ontosonoh

(L) Larik cahaya diagonal

 

(E)   Karakter Tiga Pria Kolonial Belanda

 

 

(F)   Kuda dan prajurit Belanda

 

 

(G)  Plang Naman

 

 

(H)  Pribumi

 

 

 

SIMPULAN

Melalui penelitian pada poster Bumi Manusia dapat ditemukan berbagai tanda yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu ikon, indeks, dan simbol sesuai dengan teori semiotika oleh Charles Sanders Pierce. Serta poster Bumi Manusia dirancang dari beberapa aspek yang saling mendukung antara faktor penting seperti tokoh utama, tipografi judul, layout, serta latar belakang dan warna. Dimana poster merepresentasikan zaman kolonialisme di Indonesia yang berpengaruh pada hajat hidup manusia di dalamnya. Poster Bumi Manusia menampilkan cerminan karakter bangsa pribumi, campuran, dan bangsa Eropa yang saling terlibat antara satu sama lain.

 

 


Literatur Review Jurnal 3

Judul : Analisis Semiotika Pada Poster Animasi Disney “LUCA”

Penulis : Firaghaida Puspanalla Effendi dan Aldila Mahadevi Akhadiyatni

Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/3939-Article%20Text-15766-1-10-20230624.pdf

 

TEORI

Secara umum, animasi diartikan sebagai suatu proses menggambar dengan mengubah gambar dari frame ke frame yang diatur dalam waktu tertentu sehingga menciptakan ilusi gambar yang bergerak mulai dari ekspresi, gerak tubuh dari berbagai arah yang mendetail. 

Film animasi Luca dirilis di disney plus hotstar pada 18 juni 2021 yang disutradarai oleh Enrico Casarosa. Dimana film ini merupakan kisah nyata pada masa kecil dari sang sutradara. Film animasi luca menceritakan tentang dua anak laki laki yang merupakan monster laut yang sangat ingin mengendarai sebuah motor vespa. Pada akhirnya mereka muncul ke daratan pada sebuah kota yang penuh dengan manusia untuk mewujudkan impiannya bersama dan menjaga kerahasiaan bahwa mereka adalah monster laut, dari para manusia yang mencoba untuk membunuhnya.

Pada sebuah film animasi pastinya memerlukan promosi agar terlihat oleh banyak orang, salah satu media untuk mempromosikan yaitu melalui poster. Oleh karena itu, melalui poster film ini penulis ingin menganalisis makna makna yang terdapat pada poster.

METODE PENELITIAN

Subjek : Peneliti ingin menganalisis poster dari animasi luca untuk diketahui makna makna yang tersembunyi di balik gambar poster dan juga karena animasi ini mengangkattema yang menarik mengenai persahabatan dunia manusia dan dunia monster laut dengan alur cerita yang sangat seru dan juga santai.

Bahan dan Cara : Peneliti menggunakan metode analisis data ilmu semiotika dengan pendekatan deskripsi kualitatif.berdasarkan teori semiotika Roland Barthers

Cara Kerja : Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data yang terkait dengan animasi luca, yaitu dengan menonton film animasi luca, melakukan pencarian website terhadap disney dan pixar dan juga melengkapi data data melalui pencarian informasi yang didapat dari artikel dan jurnal yang ada di internet.

HASIL PENELITIAN

Poster animasi Luca dirilis oleh Disney LA Press Pack yang merupakan website Disney dari kota Los Angel, Amerika serikat. Poster luca ini dirilis pada bulan Februari 2021, sekitar 4 bulan sebelum filmnya diluncurkan.

Analisis visual poster animasi Luca melalui teori semiotika Ferdinand de Saussure dan Roland Barthers sebagai berikut.

o   Tanda verbal

- Sebuah tulisan headline “LUCA”

- Tulisan mandatory diantaranya : Pixar, Disney dan estreno exclusivo 18 de junio. solo en disney+

o   Tanda visual

- Logo type : disney, pixar

- Dlustrasi tipografi : “LUCA”

- Ilustrasi :

o   Langit biru cerah berawan

o   Latar tempat rumah padat penduduk dibawah kaki bukit

o   Seorang nelayan yang sedang memegang hasil ikan hasil tangkapan

o   Seorang anak remaja yang menduduki vespa dengan 2 temannya berdiri disamping

o   Seekor kucing

o   3 anak remaja yang berada di pinggiran laut

 

o   Makna denotasi dan konotasi

  • Makna denotasi : Tulisan L. U. C. A dengan menggunakan warna putih yang bisa dimaknai sebagai warna yang bersih, kemurnian, dan polos.
  • Makna konotasi : Nama luca diambil dari nama salah satu karakter dari film ini yang dijadikan sebuah judul, pengambilan judul dari nama salah satu  karakter mengartikan bahwa cerita dari animasi ini merupakan cerita dari luca yang menjadi karakter utama   pada film animasi ini.

  • Makna denotasi : Tulisan “Estreno exclusivo 18 de junio. Solo en Disney+”, tulisan ini diambil dari bahasa spanyol yang berarti Rilis perdana pada 18 Juni. hanya di Disney+
  • Makna konotasi : Karena mayoritas masyarakatnya berbahasa spanyol sehingga penyampaian tulisan ini dapat dimengerti oleh seluruh masyarakat di Los Angel, Amerika Serikat.

  • Makna denotasi : Tulisan Disney pixar yang terletak diatas judul poster film yang merupakan logo dari perusahaan yang memproduksi film animasi ini.
  • Makna konotasi : Pixar sebagai penulisan nama perusahaan pada poster merupakan     hal wajib yang dapat dijadikan sebagai hak cipta pada poster dan juga sebagai penanggung jawab dari film yang diproduksi. Sedangkan Disney + merupakan nama dari sebuah platform layanan streaming berbayar yang akan dijadikan sebagai tempat untuk merilis film animasi ini. Peletakkan logo Disney dan juga Pixar di atas judul menandakan bahwa menjadi sebuah mandatory pada poster tersebut.

  • Makna denotasi : Tulisan Luca yang berwarna putih dengan tambahan gambar gelombang di bawah tulisannya yang memiliki tekstur seperti menulis menggunakan pensil
  • Makna konotasi : Gelombang identik dengan ombak yang ada di lautan yang mengartikan bahwa mereka adalah makhluk yang berasal dari laut dan warna putih diartikan sebagai warna kemurnian yang polos, jadi bisa dimaknai bahwa luca dan alberto merupakan monster laut yang memiliki impian bersama tanpa mereka ketahui tentang dunia di luar laut dan hanya berfokus untuk mewujudkan impiannya. 


  • Makna denotasi :Terdapat bangunan penduduk yang padat terletak di kaki bukit pada poster tersebut.
  • Makna konotasi : sebuah kota Portorosso di pinggir pantai yang merupakan tempat tinggal dari giulia, kota portorosso merupakan kota fiksi yang dibuat oleh Disney. Kota ini terinspirasi dari kota pinggir pantai di Riviera yang berlokasi di italia dimana bangunan di kota tersebut juga berada pada pinggiran laut serta padat dan memiliki ciri khas pada warna bangunan yaitu warna warni serta terletak di bukit.

  • Makna denotasi : Ilustrasi 2 anak remaja yang tengah berada di laut dengan bagian badan hingga kepala yang berwujud manusia sedangkan badan bagian bawahnya yang berwujud monster laut sedangkan 1 anak remaja lainnya yang memiliki wujud normal pada manusia sedang menyatukan tangan mereka di depan.
  • Makna konotasi : Penyatuan tangan ke depan merupakan tos yang malambangkan persahabatan yang mempunyai satu visi yang sama dan salam pertemanan hal ini mengartikan bahwa hubungan persahabatan tidak memandang perbedaan bahkan dua makhluk sekalipun masih bisa dilakukan.

  • Makna denotasi : Ilustrasi seekor kucing yang sedang mengangkat kaki depannya seperti sedang berjalan dengan buntut yang sedikit ke atas dan mata yang menyipit atau memicing layaknya ekspresi yang sedang menatap curiga.
  • Makna konotasi : Saat filsuf melihat luca dan alberto berubah wujud menjadi monster laut jika terkena air. Posisi buntut kucing menjadi sedikit naik ke atas menandakan bahwa seekor kucing yang sedang tertarik dengan sesuatu (curiga merka seekor hewan laut).

  • Makna denotasi : Ilustasi seorang nelayan yang tidak memiliki lengan tangan sebelah kanan sedang berdiri sambil memegang beberapa ikan hasil tangkapannya.
  • Makna konotasi : Massimo terlahir hanya dengan memiliki satu tangan, tetapi hal tersebut tidak membuat massimo merasa tidak berguna hanya dengan satu tangan, ia memiliki keterampilan yang luar biasa dalam memasak, menangkap ikan bahkan berburu monster laut.

  • Makna denotatif : Ilustasi seorang anak remaja yang terduduk di atas vespa bersama 2 anak buahnya dengan ekspresi wajah yang angkuh dan juga sombong menatap kedepan
  • Makna konotasi : Ercole dan kedua anak buahnya tidak ingin dikalahkan oleh kehadiran Luca dan Alberto, mereka ingin menangkap Luca dan Alberto ketika mengetahui wujud asli dari Luca dan Alberto.

KESIMPULAN

Di dalam poster akan terdapat tanda verbal dan tanda visual yang memiliki makna tersendiri dan mempunyai ikonik masing- masing serta menunjukkan karakteristik pada setiap karakter. Poster animasi luca ini merepresentasikan gambaran secara umum dari alur cerita yang disajikan pada film ini.

 

 


Literatur Review Jurnal 4

Judul : Analisis Semiotika pada poster Film “Inside Out”

Penulis : Nuramalia Fithri, ,Siti Indah Lestari dan  Noprita Elisabeth Sianturi

Sumber : https://journalkreatif.sttbandung.ac.id/index.php/files/article/view/66/48

 

TEORI

Film Inside Out, merupakan film animasi yang dirilis pada tahun 2015, disutradarai oleh Pete Docterdan diproduksi oleh Pixar Animation Studios. Film ini menggambarkan perjalanan emosi dalam diri seorang anak perempuan bernama Rileyyang pindah ke kota baru.Dalam film ini, karakter-karakter emosi seperti Joy, Sadness, Fear, Anger, dan Disgustdiperkenalkan sebagai wujud visual dari emosi manusia

HASIL PENELITIAN

  • Karakter  Utama:  Poster Inside  Outmenampilkan  lima  karakter  utama  dalam  film,  yaitu Joy(Kegembiraan), Sadness(Kesedihan), Fear(Ketakutan), Anger(Kemarahan), dan Disgust(Rasa Jijik). Dimana  masing masing karakter memperlihatkan ciri fisik yang mencolok, seperti warna, ekspresi wajah, dan pose.
  • Kontras Warna: Latar belakang yang dominan berwarna biru memberikan kesan ketenangan, kestabilan, dan keseriusan, serta warna pada setaip karakter yang membuat poster film ini sangat mencolok dan memberikan kesan menarik dimata penonton.
  • Pose dan ekspresi : Pose yang mencerminkan gambaran ekspresi dari lima karakter tersebut yang menggambarkan ekspresi kemarahan, kesedihan, jijik, takut, dan kebahagiaan.
  • Judul: Judul film "InsideOut"  memberikan gambaran tentang premis film yang mengundang rasa penasaran para penonton.
  • Latar  Belakang:  Latar  belakang  poster InsideOutyang  menggambarkan  kepala  manusia  yang  didalamnya mencakup  pemandangan  yang  beragam,  mencerminkan  perjalanan  dan  petualangan  emosi  dalam  cerita.

 

Pierce membagi tanda atas tiga hal, yakni ikon, indeks, dan simbol. Berikut adalah beberapa aspek semiotika yang terdapat pada poster film "InsideOut"

o   Tanda (sign)

Gambar-gambar karakter emosi, seperti Joy yang tersenyum, Sadness yang sedih, Fear yang ketakutan, Anger yang marah, dan Disgustyang ekspresif. Gambar-gambar ini merupakan tanda visual yang merepresentasikan emosi dan  karakter-karakter  dalam  film.  Logo Pixar  Animation  Studiosdiatas  yang  merupakan  tanda  produsen  film  dan memberikan kredibilitas pada kualitas film.

o   Simbol (Symbols)

Gambar karakter-karakter emosi yang berbeda merepresentasikan konsep-konsep dan simbol-simbol psikologis tentang  emosi  manusia.  Misalnya, Joy(Keriangan)  melambangkan  kebahagiaan,  sedangkan Sadness(Kesedihan) melambangkan kesedihan. Serta warna yang digunakan dalam poster juga dapat menjadi simbol

o   Makna (meanings)

Melalui  gambar-gambar  karakter  emosi  yang  berbeda,  poster  ini  mengkomunikasikan  kepada  penonton  bahwa  film  tersebut  akan  menggambarkan  perjalanan  emosional  dan petualangan yang menarik.



Analisis Desain Poster  Film Inside Out

  • Font "inside out" dapat diartikan sebagai simbol kekacauan atau kehancuran, di mana huruf-huruf yang miring yang terlihat seperti ingin jatuh yang mencerminkan ketidakstabilan atau perubahan yang drastis pada emosi yang diceritakan didalam film tersebut. Tulisan Disney untuk memberitahu tentang informasi untuk menjelaskan bahwa disney merupakan perusahaan hiburan dan media terbesar. PIXAR           menandakan bahwa animasi ini diproduksi oleh Pixar Animation Studios.
  • Visual kepala manusia menggambarkan isi pikiran yang ada didalam kepala manusia dengan ketidakstabilan emosi yang tergambarkan dari cerita pada film tersebut dari aspek-aspek kepribadian dari manusia lewat karakter-karakter yang ada di dalam film tersebut.
  • Pemandangan tanah tandus yang gersang serta tanah nya yang pecah-pecah yang menggambarkan keadaan didalam film terebut menandakan sedang ada kekacauan pada cerita film tersebut.
  • Meja yang menjadi pusat kontrol kerja tempat untuk mengelola emosi yang ada di dalam pikiran riley, yang dikontrol oleh para tokoh seperti joy, sadness, anger, fear, dan disgust. Terlihat di meja tersebut terdapat tombol-tombol dengan berbagai bentuk yang bekerja sesuai dengan fungsinya.
  • Karekter merah dan berapi dengan ekspresi wajah penuh emosi memberikan keadaan          emosi marah yang terbakar dan berapi-api yang memperkuat karakter anger sebagain karakter pemarah dan cepat memanas.
  • Visual karakter dengan ekspresi wajah sedih dan berwarna biru. DImana warna biru bisa memberikan sifat menenangkan yang dapat membantu seseorang merenungkan       perasaan yang mendalam dan tak terukur seperti kesedihan, dengan diperkuat tetesan air mata serta sudut mulut cenderung menunjuk ke bawah yang menunjukkan ekspresi kesedihan. 
  • Visual karakter warna ungu dengan ekspresi wajah ketakutan. Dimana warna ungu digambarkan sebagai warna yang memunculkan rasa takut atau segan.  Warna yang cocok untuk karakter digust dengan ekspresi mata yang membesar dengan alis mengerut ketakutan serta badan yang menggigil dapat memperkuat karakter pada film tersebut.
  • Visual karakter warna hijau dengan ekspresi wajah jijik. Dimana warna hijau biasanya bermakna tentang kesehatan atau warna alami justru berlawanan dibuat untuk menunjukkan rasa jijik, Tangan karakter dengan posisi kesamping dengan tangan satunya menggenggam dan tangan yang satunya terbuka menandakan untuk menolak atau menghindar dari sesuatu serta ekspresi wajah yang menunjukkan rasa tidak suka atau menjijikkan.
  • Visual karakter berwarna kuning dengan ekspresi wajah penuh kebahagiaan . Dimana warna kuning bermakna keceriaan, kebahagian dan semangat, warna kuning juga dapat memberikan kehangatan. Dengan tangan diangkat keatas yang sering diartikan sebagai rasa kebahagiaan atau rasa atas pencapaian yang diraih dengan ekspresi wajah yang tersenyum lebar dengan gigi yang terlihat.

 

KESIMPULAN

Analisis semiotika terhadap poster file Inside Out terdapat beberapa karakter yang mencerminkan emosi atau karakter seseorang dalam kehidupan sehari hari. Dimana setiap visual karakter pada poster memiliki makna tersendiri yang terkandung didalamnya

 

 


Literatur Review Jurnal 5

Judul : Analisis Visual Pada Poster Promosi Film Trilogi Batman

Penulis : Aldy Muhamad Ashari dan Irma Rochmawati

Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/6584-Article%20Text-22445-1-10-20220426.pdf

 

TEORI

Suatu poster film akan menarik minat dan ketertarikan masyarakat sekaligus menjadi media yang mempromosikan film karena poster film merupakan sarana yang efektif dalam komunikasi visual dan fungsi komersial.

The Dark Knight trilogy adalah trilogi film yang dibuat oleh Christopher Nolan yang diantaranya film Batman Begins (2005), The Dark Knight (2008), dan The Dark Knight Rises (2012).

METODE PENELITIAN

Peneliti menggunakan semiologi dari Ferdinand de Saussure untuk mengkaji makna yang terdapat pada ketiga poster promosi film Batman ini. Dimana Semiologi adalah kajian yang membahas tanda dalam kehidupan sosial manusia. Saussure membagi tanda menjadi penanda (signifier) dan petanda (signified)

HASIL PENELITIAN

Poster Promosi Batman Begins (2005)

§  Analisis Visual

Judul film “BATMAN BEGINS” yang memakai keluarga font sans serif warna putih kontras dengan latar poster.  Bagian paling bawah poster memberitahukan orang-orang yang bekerja dibalik film. Tanggal penayangan (17 June) dibuat menjadi pusat perhatian diantara billing block agar penonton mengetahui kapan tepatnya film tersebut ditayangkan.

Layout poster ini memiliki sequence atau arah baca berbentuk huruf ‘I’ yang keterbacaannya dimulai dari tengah menuju ke bawah. Artwork logo Batman yang menunjukan ciri khas setiap film Batman yang dibuat.

Secara keseluruhan ilustrasi yang dipakai dalam poster promosi film ini dibuat dengan teknik fotografi yang menimbulkan kesan realistis. Ilustrasi Batman yang sedang melebarkan jubahnya berukuran besar sebagai point of interest dalam desain poster, seolah Batman yang mendominasi dan sedang terjun dari langit-langit menunjukan salah satu adegan dalam filmnya.

     §  Analisis Semiotika

      Penanda  - Tampak sosok hitam yang melayang seperti menggunakan sayap seperti kelelawar.

      Petanda - Memperlihatkan sosok manusia yang terbang menuruni langitlangit gedung.

Poster Promosi The Dark Knight (2008) 

  • Analisis Visual
      Tulisan “WELCOME TO A WORLD WITHOUT A RULES.” yang merupakan slogan/tagline film ini dengan keluarga font sans serif, di dalam tagline tersebut bisa diartikan bermaksud menunjukan kesan isi cerita film yang dimana latar tempat yang anarki tanpa adanya hokum yang berlaku.

      Judul dibagian bawah menggunakan font sans serif berwarna putih yang kontras dan diberi letter spacing antar huruf sehingga keterbacaan lebih mudah. Terdapat juga tanggal penayangan film yang dibuat berbeda dari tulisan di sekitarnya yang terkesan membuat pusat perhatian atau tulisan yang menjadi sorotan.

      Adapun layout membentuk huruf “I”  yang di fokuskan dari ats kebawah, diawali dari bagian header yang terdapat tagline filmnya dan foto ilustrasi lalu credit line beberapa aktor yang ada dalam film ini, judul terlihat kontras dan terdapat billing block serta tanggal perilisan di bagian footer.

      Ilustrasi dalam poster ini menggunakan teknik fotografi. Ledakan api yang membakar gedung dan Batman yang sedang berdiri di depannya menjadi pusat perhatian dalam poster promosi film ini

  • Analisis Semiotika
Penanda - Sosok dengan jubah dan topengnya dengan pengambilan gambar low angle.
Petanda -  Memperlihatkan sosok berkostum yang kuat berotot yang siap melawan.
Penanda Gedung di belakang Batman yang hancur dan terbakar.
Petanda Suasana yang menunjukan sedang terjadinya bencana.    

Poster Promosi The Dark Knight Rises (2012)

  •  Analisis Visual
            Tulisan “A FIRE WILL RISE” mengidentifikasi bahwa akan ada api/sesuatu yang bangkit di dalam filmnya. Judul film berwarna putih kontras dan keluarga font sans serif serta letter spacing . Pada bagian bawah terdapat tanggal penayangan film yang menjadi sorotan karena warna dan ukurannya yang berbeda dari tulisan di sekitarnya untuk lebih menekankan informasi penayangannya, untuk poster kali ini ditambahkan tulisan “THE LEGEND ENDS” sebagai informasi berakhirnya sang legenda yang bisa saja mengarah ke Batman. Adapun layout poster ini sama seperti poster poster sebelumnya membentuk huruf “I” dengan Batman yang berada di tengah poster sebagai point of interest
  • Analisis Semiotika

Penanda - Wujud yang sedang berdiri dengan kepala yang menghadap ke bawah sembari mengepalkan kedua lengannya.

Petanda - Sosok yang menunjukan betapa kuatnya meski sendiri sekalipun.

Penanda - Gedung-gedung yang hancur oleh ledakan. Ledakan api dari gedung-gedung yang hancur membentuk logo Batman

Petanda - Menceritakan terjadinya bencana besar dalam film. Batman sebagai penyelamatdari kehancuran atau kekacauan yang terjadi dalam film.

Penanda - Slogan/Tagline film berbahasa Inggris yang bertuliskan “A FIRE WILL RISE”

Petanda - Kalimat ini berarti “Suatu api akan bangkit” yang menunjukan akan terjadinya kebakaran dalam film sebagai tanda dalam film yang menceritakan kehancuran.

KESIMPULAN

    Didapat dalam ketiga poster promosi film ini adalah ternyata terdapat beberapa adegan yang ditampilkan dalam posternya yang bisa bercerita, meski adapun yang memiliki kesamaan sedikit atau tidak sama sekali dengan adegan filmnya, tanda dalam poster ini tetap memiliki keterkaitan satu sama lain yang menceritakan isi filmnya dan bukan sekedar tampilan estetika semata.

 

 

 

Literatur Review Jurnal 6

Judul : Analisis Makna Desain Font Judul Film Dalam Poster Sebagai Media Promosi
Penulis : Lutfiyana Indriani Rahma dan Latifah Rizqa Utami
Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/1072-11112-2-PB%20(2).pdf


TEORI
      Judul menjadi poin utama dalam suatu film pada poster film yang akan menjadi media promosi film tersebut. judul harus dapat memberikan gambaran makna film agar dapat menarik perhatian calon audiens. Maka dari hal tersebut, judul film berhubungan dengan tipe font yang sesuai dengan makna, sehingga dapat menggambarkan dengan jelas dan menjadi ciri khas dari poster filmnya. Serta  menyuarakan suatu citra ataupun kesan secara visual, karena huruf mempunyai nilai fungsional dan nilai estetik.

HASIL PENELITIAN

    Judul film yang ditulis dengan tepat merupakan daya tarik tersendiri yang mendorong seseorang untuk menontonfilm tersebut

Ø  Tipografi Film, berikut beberapa tipografi menurut karakter film :

Film Roman Klasik

     Menggunakan tipografi yang berkesan kokoh, kuat, shadow di belakang huruf tersebut memberikan kesan dimensional. Bentuk tipografi utamanya huruf “A”, derajat kemiringan tidak sama dengan huruf-huruf lainnya, posisi tipografi tersebut benar-benar “eye catching”. Sementara itu, Titanic versi baru memiliki style lebih modern dengan komposisi simetris pewarnaan lebih elegan dan harmonis

Film Epos Klasik

    Menggunakan tipografi Roman Kapital Klasik, huruf ‘A” lebih memberikan aksen dengan lingkaran kecil atau titik, tidak menggunakan garis. Contohnya film The Lord of The Ring (The Two Towers), The Man in The Iron Mask, Braveheart.

Film Superhiro

    Stroke pada tipografi Film Batman Forever mengambil idea dari bentuk-bentuk runcing, sebagai karakter khas kontur dari tokoh Batman. Film Phantoms menggunakan font jenis Haettenschweiler mengungkapkan kesan misterius dengan efek hurufnya yang dibuat motion blur ke bawah. Sedangkan film The Mask of Zorro menggunakan font jenis Haettenschweiler mengungkapkan kesan misterius dengan efek hurufnya yang dibuat motion blur ke bawah.

KESIMPULAN

    Tipografi merupakan salah satu elemen yang bisa mempengaruhi dan dipengaruhi oleh elemen desain yang lain, tidak bisa berdiri sendiri. Tipografi yang memiliki perlakuan spesial efek khusus biasanya lebih memberikan kesan dramatik dari tipografi tersebut.

 

 

 

Literatur Review Jurnal 7

Judul : Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Poster Film Coco

Penulis : Diah Utari Dewi Sulistyaningrum dan Sabri

Sumber : https://jurnal.uss.ac.id/index.php/jikoba/article/view/496/279

 

TEORI

   Poster  film berfungsi untuk menarik perhatian masyarakat dengan maksud agar tertarik dan menonton film tersebut. Poster juga menjadi gambaran visual yang digunakan untuk menggambarkan plot, latar, alur  cerita. Film  Coco  diproduksi  oleh  Studio  Animasi  Pixar  dan  dirilis  oleh  Walt  Disney  Pictures  telah mempublikasikan poster sebagai bentuk media promosi.

Poster

   Poster merupakan pemberitahuan informasi yang dibuat diatas kertas berukuran besar dan diperuntukkan kepada khalayak. Poster berisikan pesan  singkat  yang berusaha menarik perhatian seseorang atau membujuk mereka untuk melakukan suatu tindakan tertentu. Atau untuk  mempromosikan  produk, program pendidikan, acara hiburan, acara tertentu, atau sebagai alat propaganda. Salah satu jenis poster adalah poster film. Poster film bertujuan agar film-film terbaru yang akan tayang populer dan menarik perhatian sehingga khalayak ingin menonton film tersebut.

Film coco

        Film Coco merupakan sebuah tayangan animasi-komputer fantasi 3D yang diproduksi oleh Studio Animasi Pixar, Darla K. Andersonsebagai produserdan dirilis oleh Walt Disney Pictures.Film initayang  pada  November  2017. Film Coco  ini  bergenre  animasi  fantasi,  petualangan, musik, komedi, dan misteri.

METODE PENELITIAN

Menggunakan metode kuantitatif deskripsi denagn teori semiotika Roland  Barthes

HASIL PENELITIAN

Pembahasan Analisis Poster

       Poster film Coco berlatar belakangan dengan Festival Dia de los Meurtos yaitu kepercayaan masyarakat Meksiko setiap bulan November guna menghormari roh atau leluhur yang telah mati. Festival ini diyakini menjadi tempat bertemu kembali keluarga besar antara dunia kehidupan dan dunia kematian.

o   Interpretasi gambar gitar

  • Denotasi - Sebuah Gitar berwarna putih dengan beberapa aksen hiasan khas Negara Meksiko
  • Konotasi - Pada Film Coco gitar tersebut sebagai alat untuk yang digunakan Miguel untuk bernyanyi dan merupakan gitar dari idolanya yaitu Enesto de La Cruz.
  • Mitos - Gitar tersebut merupakan gitar khas dan tradisional Negara Meksiko tepatnya Kota Paracho. Pembuatan gitar unik ini turun-temurun di Paracho. Gitar menjadi cara hidup Kota Paracho ini sejak abad ke16 selama bertahun-tahun.. Menurut cerita rakyat, seorang pendeta yang datang bersama orang-orang Spanyol memutuskan bahwa para petani perlu belajar keterampilan untuk membantu perekonomian mereka.

Interpretasi jembatan Bunga

  • Denotasi - Gambaran jembatan dengan tumpukan taburan kelopak bunga Marigold.
  • Konotasi - Jembatan kelopak bunga marigold ini menjadi jalan penghubung antara dunia kematian dan dunia kehidupan.
  • Mitos - Bunga-bunga orang mati dikenal sebagai bunga marigold (Cempasuchitl). Dipercaya bahwa aromanya yang memikat dan warnanya yang oranye cerah menarik dan mengarahkan arwah dalam perjalanan mereka untuk mengunjungi keluarga ataupun teman mereka. Jembatan penghubung dua dunia tersebut dibuat dengan kelopak bunga marigold. Kelopak bunga ini memikat arwah dan memandu mereka dari alam baka kembali ke rumah mereka berkat aroma dan warnanya (Zarate, 2012:3).

Interpretasi bunga Marigold 

  • Denotasi - Gambar kelopak bunga yang bersinar dan bercahaya.
  • Konotasi - kelopak bunga marigold digunakan oleh para arwah leluhur Miguel ketika akan mengirim Miguel kembali ke dunia manusia atau orang hidup.
  • Mitos - Bunga Marigold berasal dari Negara Meksiko. Nama umum untuk bunga ini adalah cempashuchil, yang sering dikenal sebagai flor de muertos atau bunga kematian. Matahari dilambangkan oleh mekarnya bunga berwarna oranye terang selama era Aztec. Pada Hari Kematian setiap tanggal 2 November, bunga marigold ini akan bermekaran. Kelopak bunga marigold digunakan sebagai dekorasi altar dan taburan kuburan selama perayaan. Pada perayaan Dia de los Muertos, dipercaya bahwa aroma bunga marigold akan mengarahkan arwah melakukan perjalanan ke dunia orang hidup.

Interpretasi Tengkorak manusia

  • Denotasi - Mama Imelda yang memegang kelopak bunga marigold, Enesto de La Cruz yakni penyanyi idola Miguel, dan Hector yaitu kakek buyut Miguel.
  • Konotasi - Roh yang telah meninggal digambarkan dengan bentuk tengkorak yang wajahnya dihias atau digambar.
  • Mitos - Calavera merupakan gambaran tengkorak di Negara Meksiko. Calavera menjadi ikon dalam perayaan Dia de Los Meurtos dan juga sebagai aksesoris atau dandanan untuk orang-orang yang merayakan ritual

Interpretasi anjing Xolo

  • Denotasi - Seekor hewan yaitu anjing yang menjulurkan lidah dan merupakan hewan kesayangan Miguel.
  • Konotasi - Dante, nama karakter anjing dalam film Coco. Anjing ini tampak bahagia dengan menjulurkan lidahnya. Dalam beberapa scene, Dante selalu menemani Miguel ketika berada di dunia kematian.
  • Mitos - Anjing xolo menjadi hewan anjing nasionalis di Negara Meksiko. Menurut kepercayaan, anjing xolo mempunyai kekuatan dan dipercaya menghalau hal-hal buruk pada manusia.

 Interpretasi Alebrijes

  • Denotasi - Hewan yang berwarna-warni dan menjadi salah satu ornamen atau pelengkap ketika Festival El Dias Los Muertos.
  • Konotasi - Alebrijes di alam kehidupan diwakili oleh patung-patung binatang yang berwarna-warni, sedangkan alebrijes di dunia kematian diwakili oleh berbagai binatang berwarna-warni, termasuk naga, anjing, dan monyet. Beberapa hewan memiliki kemampuan untuk mengembara di alam baka (sebagai alebrijes) dan kemudian kembali ke bentuk aslinya setelah mereka mencapai dunia kehidupan.
  • Mitos - Alebrijes adalah fiktif dan tidak memiliki arti yang sebenarnya, tetapi beberapa masyarakat Negara Meksiko percaya bahwa Alebrijes merupakan sesosok mengerikan yang berkaitan dengan kematian. Alebrijes ditempatkan di makam atau ofrenda yang diyakini dapat mengusir makhluk jahat dan menjaga rumah. Pada film Coco, Alebrijes ditandai sebagai wali spiritual.

Interpretasi Mama gogo memegang foto

  • Denotasi - nenek buyut Miguel menggenggam foto masa kecilnya bersama ibu dan ayahnya, tetapi terdapat beberapa bagian yang telah sobek.
  • Konotasi - Pada film Coco, seseorang yang telah tiada fotonya dipajang di ofrenda atau altar yang ada dibeberapa rumah di Meksiko yang berguna untuk mengenang keluarga atau teman yang sudah tiada. Jika fotonya tidak terpajang, maka arwah orang tersebut tidak dapat kembali saat festival terjadi dan akan mati untuk kedua kalinya
  • Mitos - Kepercaayan masyarakat Meksiko mengenai bahwa setiap kenangan dari orang yang sudah mati harus diturunkan pada anak, cucu, buyut, dan seterusnya. Hal tersebut dinilai sebagai bentuk mneghargai, menghormati, dan mengenang keluarga mereka yang telah mati.

KESIMPULAN

        Desain visual yang terdapat dalam setiap media, khususnya pada poster mampu digunakan untukmenyampaikan pesan dan kesan yang ingin disampaikan oleh komunikator kepada informan.  Unsur-unsur visual dalam poster film Coco mampu menjadi gambaran keseluruhan kisah cerita dan mampu menarik perhatian yang melihatnya. Makna denotasi yang terdapat dalam film digambarkan dengan makna sebenarnya yang dapat dirasa dengan pancaindra manusia (dalam hal ini pengamatan dari film tersebut), sedangkan makna konotasi yang terdapat dalam film menggandung sebuah pesan yang terkandung seperti kejadian yang terjadi pada sebuah foto scene.

 

 

 

Literatur Review Jurnal 8

Judul : Analisis Poster Film “ The Boys In The Striped Pajamas (2008)” Menggunakan Pendekatan Semiotika Roland Barthes

Penulis : Inne Chaysalina dan Nadya

Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/3516-12910-1-PB.pdf

 

TEORI

Poster film merupakan bidang kajian yang sangat relevan untuk analisis  semiotika karena film dibangun dengan berbagai tanda. Tanda ini memiliki dua aspek, yaitu penanda  (signifier) dan pertanda (signified). Pada tulisan ini menggunakan teori dengan pendekatan semiotika Roland Barthes dimana tanda tidak hanya sebatas makna denotasi, tetapi juga melihat tanda lebih dalam untuk mengetahui makna konotasi  yang nantinya mengarah pada keterciptaan mitos.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan menganalisis Semiotika Roland Barthes.

HASIL PENELITIAN

Analisis Visual Poster Film ““The Boys in The Striped Pajamas (2008)”

  • Pemilihan Tipografi - Pengaturan huruf dan penyebaran pada ruang tersedia sehingga membuat pembaca nyaman saat membaca judul. Judul film ditempatkan ditengah dengan komposisi cukup mendominasi.dan pemilihan warna kontras dengan latar sehingga mempermudah pembaca dan menarik perhatian.

  • Warna – suasana poste - Warna langit biru tua dengan gradasi dan langit cerah dibagian bawah melambangkan mendung akan datang melahap sisa langit cerah tersebut. Perbedaan (kontras) antara latar kedua anak, yakni rumput hijau dengan tanah gersang dibalik pagar kawat listrik melambangkanperbandingan terbalik keadaan satu sama lain.

  • Tagline, testimoni dan produser film - Pada poster terlihat berupa deskripsi singkat film, pemproduksi film oleh MIRAMAX dan quotes dari penonton.
  • Objek pada poster  - Tagline, testimoni dan produser film
  • Subjek pada poster - merupakan kedua tokoh utama dalam film tersebut yang memiliki latar belakang dengan nasib yang berbeda.

Analisis Semiotika Roland Barthes pada poster film “The Boys in The Striped pajamas (2008).”

  • Suasana langit


  • Pagar listrik

  • Perbedaan latar tokoh


  • Subjek dan kostum
  • Bola

                  Dengan menerapkan analisis semiotika, khususnya Roland Barthes akan menajamkan tanda-tanda yang terdapat pada hadirnya beragam elemen yang ada dalam poster film, sehingga esensi pada setiap poster dapat dipahami maknanya dengan baik

 

 


Literatur Review Jurnal 9

Judul : Analisis Semiotika Poster Film horror KKN di Desa Penari

Penulis : Isma Rahmadani, Nabila Nur Atikah, Dwi AJi Pratama, Maulana Andinata Dalimunthe, dan Hasan Bazali

Sumber :  file:///C:/Users/Win10/Downloads/2572-Article%20Text-8734-1-10-20220705.pdf

TEORI

        Poster film merupakan sarana  informasi seperti judul film, tokoh pemeran, tanggal liris, credit titlr dan lain sebagainya dan sebagai media promosi bagi sebuah film itu snediri. Dari banyaknya jenis film di Indonesia, film horror menjadi salah satu film yang banyak di minati.

METODE PENELITIAN

         Menggunakan metode penelitian kaulitatif dengan pendekatan semiotika menurut Clarles Sanders Peirce.

HASIL PENELITIAN

Deaskripsi karya

         Film KKN di Desa Penari sempat viral di Indonesia 24 Juni 2019.  Dan tertulis pada poster pada 30 April 2022 film ini dirilis.  Poster film digambarkan dnegan suasana malam yang diselimuti kabut, yang mana background didominasi oleh warna seperti hitam dan abu abu. Bahkan baju tokoh utaman juga berwarna gelap abu abu.  Seorang wanita yang sedang menari dengan tubuh dililit ular menjadi point of interest poster. Judul film berasa ditengah dengan warna merah  seperti darah. Tulisan A Manoj Punjabi Production sebagai produser film. Dan tulisan A Film By Awi Suryadi seabagi rumah produksi film . Serta  di sisi kanan dan kiri terdapat logo sebgai pemertegas.

Analisis Formal

Unsur Visual meliputi warna, gambar, logo, lauout, komposisi dan point of view.

  • Komposisi  layout – seimbang kanan-kiri, atas-bawah.
  • Tipografi -  30 April 2020 (font dekoratif), “A TERRIFYING TRUE STORY REVEALED BY SIMPLEMAN” (font sans serif). Tulisan uncut, A Film By Suryadi (font serif)
  • Warna – transisi hitam menuji putih dengan kolaborais dengan warna merah
  • Point of View  - tokoh dalam film dengan visual menari. Dan judul film KKN di Desa Penari dengan warna merah.
  • Logo -   Logo Md Picuture  dan logo KPi logo (sebelah kiri) Dolby dan Richouse Fillm  (sebelah kanan)

Interpretasi



 

 

Literatur Review Jurnal 10

Judul  : Kontruksi Peran Ibu Pada Poster Film Bird Box (Analisis Semiotika Crarles S. Peirce)

Penulis : Rizki Anindia Putri dan K. Y.S. Putri

Sumber :  file:///C:/Users/Win10/Downloads/2840-11141-1-PB.pdf

 

TEORI

          Media komunikasi massa seperti poster film bisa memberikan dampak psikologi yang bersifat personal bagi seseorang yang melihatnya, selain itu poster juga bisa memberikan gambaran representasi yang bersifat informatif tentang film itu sendiri. Dalam poster film ‘Bird Box’ merepresentasikan tentang gambaran film yang mengangkat peran seorang ibu yang sedang berusaha melindungi anak-anaknya.’

Semiotika Charles Sanders Pierce

  • Simbol – tanda visual/fisik yang ditangkap oleh manusia
  • Objek-  makna/ tanda dalam penerapannya.
  • Interpretasi (penggunaan tanda) – konsep pemikiran orang mengunkan symbol

METODE PENELITIAN

Menggunakan metode penelitian kualitatif bersadarkan teori analisis semiotika Charles Sanders Pierce

HASIL PENELITIAN

Makna poster film ‘ Bird Box’ dari perspektif Pierce

  • Simbol – pemeran utama, Judul, Slogan, Waktu penayangan Platform
  • Indeks – ibu yang mendekap kedua anaknya dengan wajah siaga. Terlihat baju dan tangan si ibu yang kotor dan juga mata sang ibu dan anak-anaknya yang ditutup kain.
  • Ikon – gambar Gambar seorang ibu, Gambar anak laki-laki, Gambar anak perempuan

Kontruksi peran ibu pada poster film Bird Box

          Poster film Bird Box yang merupakan gambaran visual dua dimensi dari film Bird Box itu sendiri yang mana dalam film Bird Box tersebut mengkonstruksikan sosok peran seorang ibu yang menjadi nahkoda bagi anakanaknya serta memberikan perasaan nyaman, aman, dan menjadi tempat bergantung bagi anak-anaknya.

          Konstruksi mengenai sosok peran ibu pada poster film Bird Box dapat dilihat dari berbagai wujud visual yang diperlihatkan yang mana menjadi representasi dari konsepsi mengenai sosok peran ibu. Dalam poster tersebut, viualisasi yang dikeluarkan dari Sandra Bullock sangat merepresentasikan sosok peran ibu yang ingin disampaikan oleh film Bird Box, sedangkan tanda-tanda yang lain seperti visualisasi anak laki-laki dan perempuannya menjadi tanda-tanda yang bersifat menguatkan keberadaan Sandra Bullock sebagai representasi sesosok peran ibu.

 

 

 

Literatur Review Jurnal 11

Judul : Analisis Makna Tanda pada Poster Film Perahu Kertas

Penulis : Hasbullah, Risyaf Kudus Pranasa dan Aulia Annisa

Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/2949-Article%20Text-15885-1-10-20230610.pdf

 

TEORI

Upaya untuk mendapatkan respon baik dari penonton, sebuah film yang akan ditayangkan tentu melakukan berbagai bentuk kegiatan promosi. Berbagai promosi yang dilakukan untuk mempromosikan film adalah iklan, direct marketing, internet marketing, promosi penjualan, publikasi, dan personal selling dan video music klip. Adapun poster film merupakan media komunikasi visual yang bisa menyampaikan informasi kepada calon penonton tentang gambaran umum dari suatu film. Tujuannya untuk menarik perhatian khalayak agar menyaksikan film tersebut Penyampaian informasi tentang film melalui media poster menciptakan makna baru yang bermunculan.

METODE PENELITIAN

        Menggunakan metode penelitian kualitatif deskripsi berdasarkan teori Semiotika Charles Sander Pierce yang menekankan pada ikon, indek dan simbol.

HASIL PENELITIAN


Makna makna pada Poster Film Perahu Kertas

·         Makna Budaya

Pernanan tokoh perempuan yang mengenakan pakaian kebaya Bali menunjuk bahwa nilai budaya tetap di komunikasikan. Menurut Nagata dan Sunarya bahwa, Kebaya kini menjadi tempat dalam mengekspresikan identitas diri, maka, kebaya kontemporer memiliki visualisasi yang lebih bebas dan tidak bergantung terhadap pakem atau aturan lama. Artinya, aturan atau pakem kebaya sudah mengekspresikan identitas diri dari peran tokoh yang diwakilinya dalam Film Perahu Kertas.

·         Makna Ekonomi

Tujuan hidup untuk mengaktulisasikan kehidupan yang sejahtera. Dalam bidang Ekonomi politik, merupakan sebuah kajian relasi sosial mengenai kekuasaan. Artinya, pengaruh ekonomi sangat kuat dalampolitik identitas film Perahu Kertas.

 

 

 

Literasi Review Jurnal 12

Judul : Analisis Interpretatif Poster Fanmade Film "Parasite"

Penulis : Fahdel Muhammad dan Bayu Paksi Radithya Alfadjari

Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/935-7767-1-PB.pdf


TEORI

Menurut Effendy (1989), film merupakan media yang bersifat visual dan audio visual  untuk menyampaikan pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat. Poster merupakan salah satu media promosi dari sebuah film. Poster merupakan suatu gambar yang mengombinasikan unsur-unsur visual seperti garis, gambar dan kata-kata yang bermaksud menarik perhatian serta mengkomunikasikan pesan secara singkat (Anitah, 2008). Poster film dapat disajikan dengan berbagai gaya seperti ilustrasi, fotografi ataupun tipografi.

Beberapa film membuat poster untuk filmnya dengan menampilkan makna dari film tersebut secara jelas, tetapi terdapat juga beberapa film yang memilih untuk merahasiakan makna film-nya yang terdapat dari poster film itu sendiri. Makna yang dirahasiakan oleh pihak rumah produksi film tersebut merupakan salah satu strategi agar masyarakat yang melihat poster tersebut penasaran dan akhirnya membuatnya untuk menonton filmnya terlebih dahulu agar mengetahui makna dari film tersebut.

Film "PARASITE" (2019) adalah film bergenre komedi tragis, yang berkisahkan kesenjangan sosial dari sebuah keluarga miskin yang berusaha masuk ke dalam kehidupan keluarga yang kaya raya.

 

METODE PENELITIAN

Subjek : PEneliti ingin mengetahui makna yang terdapat pada tiap elemen pada poster film

Bahan dan cara : Peneliti menggunakan metode penenelitian kualitatif deskriptif dengan menekankan pada pemahaman tentang masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan realita pada kondisi penataan alami (natural setting) berdasarkan teori semiotika Peirce.

Cara Kerja : Penelitian dilakukan dengan pengumpulan data dengan cara melakukan observasi terhadap objek-objek yang terkait dengan film "PARASITE" (2019), yaitu seperti menyaksikan trailer video dari film "PARASITE" (2019), menyaksikan film "PARASITE" (2019), melakukan observasi terhadap akun media sosial instagram film "PARASITE" (2019), kemudian menyaksikan video-video review film "PARASITE" (2019) di Youtube, dan juga melengkapi data-data lainnya dengan studi literatur dari buku-buku yang terkait, kemudian menggunakan salah satu teknik dalam menganalisis data yaitu dengan teknik analisis visual interpretatif

 

HASIL PENELITIAN

Gambar

Dalam poster "PARASITE" (2019) versi fanmade ini, sang desainer berusaha menampilkan adegan yang terdapat dalam film "PARASITE". Adegan yang dicoba disajikan oleh desainer dengan ilustrasi tersebut adalah adegan menaiki tangga dan menuruni tangga. Yaitu memvisualiasikan keluarga yang memiliki kekayaan atau kebutuhan yang selalu tercukupi ditampilkan dengan adegan yang selalu menaiki tangga untuk menuju ke dalam rumahnya, sedangkan keluarga yang kurang mampu ditampilkan oleh sutradara melalui adegan menuruni anak tangga yang banyak untuk menuju ke rumahnya.

Selain itu, ketimpangan sosial yang jelas dihadirkan oleh desainer yang membuat poster "PARASITE" (2019) versi fanmade ini menampilkan ilustrasi kondisi sekitar lingkungan dalam  keluarga tersebut, dapat dilihat keluarga yang kaya berada dalam lingkungan yang  menggambarkan keluarga tersebut berada dalam rumah dengan lukisan serta pajangan yang terdapat di dinding rumahnya, sementara keluarga yang kurang mampu diilustrasikan dengan lingkungan yang menggambarkan lingkungan diluar rumah dengan adanya kipas AC. 

Poster PARASITE" (2019) versi fanmade juga menampilkan unsur dalam film yang cukup membuat penasaran yaitu batu yang disertai didalam film. Batu tersebut merupakan batu Cendekia atau Philosopher's Stone, yang di awal film batu tersebut diberikan oleh temannya Ki-Woo (anak laki-laki keluarga miskin) saat menawarkan bantuan pekerjaan menjadi guru les bahasa Inggris di rumah keluarga kaya. Batu tersebut adalah sebuah metafora atau sebuah permisalan sebuah bantuan dana atau hutang berikut dengan suku bunganya. Dalam sistem ekonomi kapitalis, hutang dipromosikan sebagai sebuah solusi dan di dalam film tersebut dikatakan bahwa batu tersebut akan mendatangkan kemakmuran.

Tipografi

Tipografi adalah seni tentang mendesain, mencipta, memilih dan memilah, menata dan mengorganisir huruf dalam segala aspek ketentuan yang meliputi dirinya dan berkaitan erat dengan estetika serta komunikasi yang efektif karena mampu mewakili konsep dan inti pesan yang disampaikan melalui karakter serta ciri khas huruf yang dimilikinya (Maharsi, 2013).   

Typeface yang digunakan penggemar dalam membuat poster "PARASITE" (2019) adalah typeface yang memiliki jenis sans serif. Kata "PARASITE" dengan font color yang memiliki fill atau isi yang berwarna biru yang diletakkan di bagian tangga atas oleh desainer. Desainer tersebut ingin menyampaikan bahwa keluarga yang berada di tangga bagian atas adalah keluarga yang memiliki keadaan serba terpenuhi atau dapat dikatakan dengan kaya raya yang hal tersebut sama dengan makna warna biru yaitu ketenangan. Sedangkan kata "PARASITE" pada bagian bawah tangga yang tidak disertai dengan fill pada masing-masing hurufnya serta hanya menampilkan outline saja berwarna merah, dapat dikatakan bahwa desainer ingin menyampaikan bahwa hal tersebut mewakilkan keadaan keluarga yang berada di bagian bawah tangga pada poster tersebut berada pada posisi keluarga yang kebutuhannya tidak selalu tercukupi yang hal tersebut sama dengan makna warna merah yaitu nafsu dan hasrat.

Warna

Menurut Basuki (2013), penggunaan warna merah dalam desain sering dihubungkan dengan bahaya, hasrat dan warna yang mempunyai unsur emosional yang kuat. Sementara warna biru menurut Monica & Luzar (2011) adalah warna yang dihubungkan dengan depresi, kelesuan dan dingin. Dan menurut Lebond (2017), warna merah memiliki sifat negatif yaitu nafsu, emosi, penuntut dan dominasi, sedangkan warna biru memiliki sifat negatif yaitu dingin, bangga diri, kurang empati dan tak ramah.

Penggunaan warna biru pada poster tersebut menyimbolkan bahwa keluarga kaya tersebut memiliki sifat yang dingin, kurang empati dan kurang ramahnya terhadap keluarga yang miskin. Penggunaan warna merah pada poster tersebut menyimbolkan bahwa keluarga yang miskin tersebut memiliki sifat yang memiliki hasrat, berbahaya dan nafsu atas kekayaan.

Tata Letak

Tata letak pada poster film ini menerapkan layout dengan keseimbangan yang simetris, keseimbangan simetris atau keseimbangan formal terjadi ketika sebuah komposisi memiliki elemen yang sama dengan salah satu sisi pada sebuah garis sumbu (Kuswanto, 2017). Yang terlihat jika poster ditarik garis lurus di tengah dan dibagi menjadi dua, maka akan terlihat persamaan, terbagi rata, dan seimbang. Hal tersebut terlihat pada tangga yang membagi dua poster tersebut menjadi bagian atas dan bagian bawah, atas untuk keluarga yang kaya dan bawah untuk keluarga yang miskin dan di tangga tersebut terdapat judul film yang memisahkan antar dua keluarga tersebut.

 



Literatur Review Jurnal 13

Judul : Visual Poster Film Anime Akira Versi Tahun 2001 Dan Tahun 1989 Melalui Semiotika

Penulis : Mohammad Rezky Ramadhan dan Yully Ambarsih Ekawardhani

Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/6576-Article%20Text-22098-1-10-20220411.pdf

 

TEORI

Film Akira adalah film anime yang bergenre cyberpunk. Genre cyberpunk erat kaitannya dengan dalam menampilkan unsur canggih dari kecerdasan artifisial, sekumpulan peretas serta perusahaan besar yang menindas kaum marjinal (Graham, 2004). Poster Film Akira versi tahun 2001 adalah versi rilis ulang untuk pasar internasional, sedangkan versi 1989 khusus untuk perilisian film Akira pada pasar Amerika Serikat.

METODE PENELITIAN

Subjek : Peneliti ingin memahami makna dan tanda dari unsur visual yang terdapat pada poster Film Anime Akira Versi Tahun 2001 Dan Tahun 1989, yang berkenaan dengan kemasyarakatan dan karakter sosial dari masyarakat itu sendiri

Bahan dan Cara : Mengunakan metode penelitian kualitatif dengan observasi menyeluruh pada poster Akira tahun 2001 dan 1989. Selain observasi, metode penelitian dilakukan dengan studi pustaka yaitu mencari sumber-sumber pustaka untuk menentukan teori-teori yang relevan pada poster. Yang berdasarkan pada teori semiotika Roland Barthes dengan memahami tanda utama yang mencakup penanda dan petanda, hingga menentukan makna denotatif dan konotatif.

Cara Kerja :  Peneliti menonton film Akira dengan memahami jalan cerita film. Selanjutnya menelaah setiap komposisi dan unsur visual pada kedua poster, menentukan tata letak dan  anatominya. Lalu, peneliti melakukan interpretasi pada tanda visual yang ada pada kedua poster Akira. Dan memisahkan setiap unsur dan tanda visual pada penyajian data dari Semiotika Roland Barthes.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada poster versi 2001 maupun pada versi 1989, poster Akira memiliki makna denotatif yang berkaitan dengan cerita dari film Akira sendiri, seperti karakter dan peran Kaneda dalam film. Sedangkan pada makna konotatif yang terdapat pada kedua poster membahas budaya Jepang terkait dengan pemakanaan yang berhubungan dengan kepercayaan dan sifat karakter dari masyarakat Jepang yang ada pada pada visualisasi komposisi dan gelap terang latar, serta keadaan geografis pada negara Jepang.

Dimana poster film Akira memiliki hubungan dengan kebudayaan dan masyarakat Jepang serta narasi cyberpunk yang dapat terlihat dari objek visualnya. Dapat terlihat perbedaan dari narasi visual yang ada pada poster versi 2001 dan 1989, dari penggambaran Kaneda yang ditampilkan dari belakang pada versi 2001, sedangkan pada versi 1989 ditampilkan secara utuh badannya. Perbedaan dari visual Kaneda ini berhubungan dengan kepercayaan masyarakat Jepang yang menyinggung presensi yangberkaitan dengan dewi Amaterasu sebagai dewi cahaya yang memberikan pencerahan sebagai presensi yang kuat (Wright, 2009). Kepercayaan pada Amaterasu juga ditampilkan pada nuansa latar, yang pada poster versi 2001 bernuansa cerah sedangkan versi 1989 lebih gelap pada latarnya.

 



Literatur Review Jurnal 14

Judul : Representasi Makna Visual Poster Film Religius (Studi Semiotika Poster Charles S. Pierce Pada Film 99 Cahaya Di Langit Eropa)

Penulis : Suwarno

Sumber :  file:///C:/Users/Win10/Downloads/31-87-1-PB%20(1).pdf

 

TEORI

Poster film “99 Cahaya di Langit Eropa “ merupakan poster film yang menggunakan fitur gambar bangunan masjid dan Menara Eifel di dalamnya, yang dipadukan dengan desain yang sangat kontras dalam pemilihan warnanya. Penggunaan fitur gambar bangunan di sinitentu bukanlah tanpa alasan yang kuat. Begitu juga dengan pengaturan tanda verbal berupa judul, dimana yang dibesarkan dan ditonjolkan cuma kata-kata “ 99 Cahaya“ saja. Sedangkan kata-kata “di Langit Eropa” lebih dikecilkan.Poster film 99 Cahaya di Langit Eropa ini sepertinya mengisyaratkan suatu bentuk pengetahuan tentang Islam di tanah Eropa.

METODE PENELITIAN

Subjek : Peneliti ingin mengetahui karakteristik desaian visualdalam tanda-tanda verbal dan non verbal pada poster film 99 Cahaya di Langit Eropa dan  makna tanda yang terkandung di balik tampilan visual yang direpresentasikan oleh poster

Bahan dan Cara : Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat interpretif dengan analisis teori semiotika Charles. Sander

Cara kerja : -

HASIL PENELITIAN

Ikon - Tanda berhubungan dengan objek karena adanya kemiripn. Contoh, potret, peta, dan lainya. Terdapat pada Gambar pemain (A),Gambar  Bangunan (menara) dengan ciri khas (B), Warna latar belakang (C)

Indeks – Adanya kedekatan keberadaan antara tanda dengan objek atau hubungan sebabakibat. Contoh, adanya asap  menandakan adanya api. Terdapat pada Warna identitas Poster (D), Gambar Menara Eifel (E), Gambar Pemain (besar) (F), Gambar Pemain (kecil) (G), Gambar Masjid (Arsitektur Turki) (H), Gambar sekelompok Orang dengan sebuah meja belajar. (I), Kerudung/J ilbab dan kebaya lengan panjang (J), Latar Belakang (K)

Simbol - Hubungan ini biasanya bersifat konvensional,artinya adanya persetuju an tertentu para pemakai tanda. Contonya adalah basaha, bendera, angka tertentu.

Terdapat pada Teks slogan (L), Teks Headline (M), Teks lainnya (N), Teks ayat alQur’an  (O)




Literatur Review Jurnal 15

Judul : Kajian Karya Poster Film “The U.S. Vs John Lennon” Dengan Pendekatan Framing

Penulis : Panji Firman Rahadi

Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/191-Article%20Text-593-1-10-20200304.pdf 

 

TEORI

Framing menurut Yasraf Amir Piliang merupakan sebuah mekanisme yang memediasi eksistensi entitas melalui inklusi dan eksklusi bagian-bagian dari entitas itu sendiri berdasarkan relevansinya terhadap makna yang akan disampaikan. Framing atau pembingkaian dapat berupa ruang yang mengumpulkan sesuatu yang relevan. Proses pengumpulannya –gathering harus diikuti oleh proses penataan atau penyusunan yang tepat, jika proses ini tidak tepat, maka makna yang akan disampaikan pun akan berubah. Meskipun demikian, dalam proses kerjanya, framing pun dapat menyertakan sesuatu yang tidak relevan, misalnya untuk kepentingan estetik dan artistik.

METODE PENELITIAN

Subjek : Peneliti ingin menganalisis poster film The U.S. Vs John Lennon dengan menggunakan framing sebagai pendekatannya dan metode penelitian kualitatif untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan komprehensif.

Bahan dan Cara : Penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian yang bersifat kualitatif melalui metode deskriptif analitis. Selain itu, penelitian ini pun didukung oleh pendekatan historis dan budaya.

Cara kerja : Peneliti melakukan pemilihan metode dan pendekatan yang tepat. Selanjutnya menelaah gagasan-gagasan dan fenomena fenomena tertentu dengan mendeskripsikan informasi-informasi terkait dan kemudian menganalisisnya secara dalam dan menyeluruh.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Framing tipografi

Obyek pertama pada bagian ini adalah keterangan yang berbunyi ‘FROM THE STUDIO THAT BROUGHT YOU FAHRENHEIT 9/11.’ Pencantuman keterangan sudah mengalami proses framing sebelumnya. Informasi atau obyek kedua yang ada dalam credit title adalah judul film itu sendiri, yaitu The U.S vs.John Lennon. Pembingkaian terjadi pada dua entitas yang ditampilkan di dalam judul film ini. Selanjutnya dari judul ini, kita akan mendapat makna ‘pertentangan’ karena adanya akronim ‘vs’. Pada ‘vs’ selain untuk memberikan makna, akronim ini pun berfungsi untuk mempertegas ‘pertentangan’ di antara negara U.S dan John Lennon.

Ketiga, ‘NATIONAL THREAT’, kata ini merupakan pembingkaian terhadap John Lennon. Sudut pandang pembingkaiannya, yang terkesan berasal dari oposisi John Lennon. Dua kata sebelumnya memberikan bingkai positif, mulia dan luhur, tetapi di kata yang ketiga, John Lennon dibingkai sebagai sebuah ‘ancaman nasional.’

Dalam poster ini telah dilakukan framing bahwa John Lennon dipertentangkan dengan negara U.S. Maka, penggunaan kata ‘NATIONAL’ di sini dapat diasumsikan muncul dari sudut pandang negara U.S itu sendiri.

Framing Ilustrasi

Pertama adalah ‘tangan’- bagian tubuh dari ujung siku hingga ujung jari, simbol yang diperagakan adalah simbol ‘peace – perdamaian.’ Dapat dilihat bahwa proses framing pada obyek ini dilakukan berdasarkan relevansi.

Kedua adalah ‘kacamata.’ yaitu kacamata  Rodenstock yang identic dengan John Lennon membuat obyek tersebut dapat mewakili pemakainya. Hal lain yang menarik dari obyek ‘kacamata’ ini adalah refleksi bendera U.S pada bagian muka obyek tersebut. Refleksi ini dapat dilijat juga sebagai hasil dari proses metonymic framing.

Framing komposisi

Komposisi obyek pada poster film ini salah satunya kacamata yang seharusnya berada di bagian kepala, justru dipasang pada tangan yang memperagakan simbol perdamaian. Dari hal ini kita dapat berasumsi bahwa obyek ‘tangan’ tersebut menggantikan atau dianggap sama dengan kepala. Dan kita tahu bahwa frame orang tentang kepala adalah sebagai sumber lahirnya berbagai pemikiran, gagasan, sudut pandang dan lain sebagainya.

 

 

 

 

Literatur Review Jurnal 16

Judul : Strategi Komunikasi Pada Poster Film Cin(T)A Sebagai Daya Tarik

Penulis : Khikmah Susanti dan Duane Masaji Raharja

Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/1151-3217-2-PB.pdf

 

TEORI

Menurut UU nomor 33 tahun 2009, “Film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi dengan atau tanpa suara dan dapat dipertunjukkan”. Masih berdasarkan UU nomor 33 tahun 2009, secara garis besar disebutkan film sebagai media komunikasi massa merupakan sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, pengembangan potensi diri, pembinaan akhlak mulia, pemajuan kesejahteraan masyarakat, serta wahana promosi Indonesia di dunia internasional.

Poster adalah sebagai kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2010: 51). Poster dirancang dan dibuat untuk menunjang kegiatan publikasi dari film yang telah ada. Tujuannya untuk menarik perhatian khalayak agar menyaksikan film tersebut.

Poster sebagaimana fungsinya, perlu memiliki kriteria sebagai berikut (Supriyono, 2010): (a) Mampu menarik perhatian, (b) Berhasil menyampaikan informasi secara cepat, (c) Mampu meyakinkan, mempengaruhi, dan mem[1]bentuk opini, (d) Menggunakan warna-warna mengesankan, (e) Sederhana.

METODE PENELITIAN

Subjek : Peneliti mengetahui bagaimana judul film cin(T)a menggunakan susunan huruf dan tanda baca yang berbeda dari biasanya, dapat mengkomunikasikan sebuah film.

Bahan dan Cara : Penelitian dilakukan menggunakan metode studi deskriptif kualitatif

Cara Kerja : Penelitian dilakukan dengan menuturkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, satu hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang menampak, atau tentang satu proses yang sedang berlangsung, pengaruh yang sedang bekerja, kelainan yang sedang muncul, kecenderungan yang menampak, per[1]tentangan yang meruncing, dan sebagainya

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada poster cin(T)a sudah memperhatikan beberapa hal yang perlu diperhatiakn dalam mendesain poster, khususnya sebuah poster harus tetap di dalam ingatan penonton dengan mengadakan kontak baru antara penonton dan sebuah topik baru atau sebuah hasil baru.

Penggunaan tanda baca

Poster film cin(T)a, menggunakan tanda kurung tersebut untuk mengapit huruf yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan. Jika huruf T nya dihilangkan maka akan terbaca cina, selain mengartikan nama sebuah Negara. Cina merupakan nama aktor pria padafilm cin(T)a.

Sedangkan penulisan capital pada huruf T ada makna yang ingin disampaikan oleh sang sutradara, huruf kapital T dalam kurung mempunyai makna Tuhan. Dan judul film ini dapat diartikan cinta antara Cina, Tuhan dan Annisa. Cin untuk Cina, A untuk Annisa, (T) untuk the third character. Ada yang manggil Tuhan, Theis, Theo, TheOne, TheAlmighty, dll.

Elemen poster dan penulisan judul

Pada poster film cin(T)a sudah memiliki keempat elemen tersebut. Dengan menggunakan gambar serang wanita dan pria. Tagline pada poster film tersebut adalah “God is A Director”. Dan juga terdapat credit title, serta terdapat tipografi. Jadi poster film cin(T)a sudah menggunakan empat elemen yang harus ada dalam poster film.

Pembahasan pada penulisan judul poster fil cin(T)a, sudah mengacu pada princip tipografi yaitu Dapat terbaca (legibility), mudah dibaca (readability), dapat dimengerti dengan jelas (clarity) dan dapat dibaca dalam jarak tertentu (visibility),

 

 

 

Literatur Review Jurnal 17

Judul : Analisis Formalistik pada Poster Film Cut Nyak Dhien 1988

Penulis : Asrinaldi dan Fentisari Destri Sucipto

Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/2945-Article%20Text-15887-1-10-20230610.pdf

 

TEORI

Film Tjoet Nja Dhien berkisah tentang perjuangan gigih seorang wanita asal Aceh bernama Cut Nyak Dhien (Christine Hakim) dan teman-teman seperjuangannya dalam melawan tentara Kerajaan Belanda yang menduduki Aceh kala masa penjajahan Belanda pada zaman Hindia Belanda

Poster adalah suatu media promosi yang menggabungkan atau mencampurkan elemen-elemen visual seperti gambar, warna, dan bentuk, dan elemen teks seperti tulisan, font, dan spasi untuk menyampaikan pesan dan mempengaruhi perasaan dan tindakan audiens atau penerima pesan. Menurut Rustan, dalam Ramadhanti, (2022).

METODE PENELITIAN

Subjek : Peneliti ingin menganalisis formalistik dan layout pada Poster Film Cut Nyak Dhien 1988. Peneliti juga ingin menganalisisbagaimana desain, warna, teks, dan element visual lainnya digunakan untuk menyampaikan pesan dan mempengaruhi perasaan penonton.

Bahan dan Cara : Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif  berdasarkan analisis Formalistik. Dimana penelitian dilakukan diawali dengan rancangan kegiatan, diantaranya dimulai dengan pengumpulan data, menganalisis data, menginterprestasi data, dan diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang mengacu pada penganalisisan data tersebut.

Cara Kerja : Tahapan dalam penelitian ini terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, analisis formalistik dan penarikan kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Poster film Cut Nyak Dhien mengambil konflik penghianatan dari tokoh Pang Laot dengan Cut Nyak Dhien sebagai gagasan ilustrasi. Penggambaran konflik dilakukan dengan simbol gestur tokoh, ekspresi wajah, perspektif, proporsi dan permainan cahaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa poster tidak menampilkan potongan adegan yang terjadi pada film. Ditinjau dari busana dan properti yang dikenakan tokoh pada ilustrasi tidak sama dengan yang dikenakan tokoh pada film, namun terdapat pendekatan-pendekatan dari gaya busana tokoh maupun properti pada ilustrasi poster terhadap film. Poster ini juga memilih warna sepia yang menguatkan informasi kepada audiens bahwa film tersebut merupakan film yang sudah lama di produksi sekaligus terkait dengan isi film yaitu cerita sejarah. Poster ini menyusun sequence seolah-olah berbentuk huruf “Z” ditarik dari sisi kiri ke kanan, ke arah bawah dan kembali lagi ke atas poster. Terdapat pola penyusunan tipografi pada teks “Cut Nja’ Dhien” yang membuat teks tersebut terlihat dinamis. Penggunaan warna putih pada teks memberikan keterbacaan yang baik. Balance pada layout poster ini dibangun dengan keseimbangan informal yang memanfaatkan proporsi dan komposisi tokoh dalam ilustrasi, serta menhadirkan white balance yang baik. Penekanan atau Emphasis dalam poster terdapat di titik tengah layout yang berisi ilustrasi TanganCut Nyak Dhien yang menggenggam senjata, kemudian terdapat pada ilustrasi Pang Laot, selanjutnya penekanan terarah pada headline film “Cut Nja’ Dhien.

 

 

 

Literatur Review Jurnal 18

Judul : Komparasi Visual Poster Film Perempuan Berkalung Sorban” Dan “Homeland” Season 4

Penulis : Hayfa Putri Alifia dan Elda Franzia Jasjfi

Sumber :file:///C:/Users/Win10/Downloads/6_Vol.8+No.1_Edit_Hayfa+Putri+Alifia_Komparasi+Visual+Poster+Film.pdf

 

TEORI

Poster adalah salah satu bentuk iklan paling awal dan mulai berkembang sebagai media komunikasi visual di awal abad ke-19. Poster saat ini digunakan untuk mempromosikan banyak hal termasuk mempromosikan film atau bisa disebut juga sebagai poster film (Aurelia, 2022). Poster film merupakan sebuah sinopsis dalam bentuk grafis, yaitu dalam bentuk gambar atau lukisan yang dibuat semenarik mungkin agar yang melihat bisa berangan-angan kira-kira cerita apa yang hendak disampaikan oleh film tersebut (Subyandono, 2021).

“Perempuan Berkalung Sorban” merupakan film drama yang pertama kali tayang pada 2009 silam (Mustikawati, 2011). Film ini berisi pembelaan hak-hak perempuan muslim di tengah rintangan keluarga pesantrennya yang konservatif, sedangkan “Homeland” merupakan serial televisi Amerika Serikat yang tayang sekitar 2011-2020 (Negra, Diane; Lagerwey, 2015) sedangkan Season 4 pada film ini ditayangkan sekitar 5 Oktober 2014 sampai 21 Desember 2014. Film ini menyajikan sudut pandang umum bangsa Amerika terhadap Islam, terhadap terorisme.

METODE PENELITIAN

Subjek : Peneliti ingin mengetahui makna di balik visual pada poster film  Perempuan Berkalung Sorban dan poster film Homeland sehingga penelitian dapat berguna bagi para desainer poster untuk memperkaya referensi serta mengembangkan tafsiran perspektif makna yang lebih luas.

Bahan dan Cara : Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Kemudian membahas analisis visualnya menggunakan teori semiotika Roland Barthes untuk mengkaji tanda-tanda yaitu denotasi dan konotasi.

Cara Kerja : Peneliti meneliti objek visual yang ada di dalam kedua poster film. Lalu, menganalisis semiotika konotatif dan denotative yang terdapat pada poster film. Kemudian menyimpulannya.

HASIL PENELITIAN

Kedua poster film Perempuan Berkalung Sorban” dan poster film “Homeland” Season 4, terbukti banyak persamaan dan perbedaannya. Kedua poster sama-sama menggunakan objek yang serupa yaitu wanita dan kain, serta penggunaan objek menjadi background yang mirip. Kemudian penggunaan warnanya yang kontras. Sama-sama menggunakan komposisi sentral. Namun kedua poster ini juga mempunyai perbedaan dari segi maknanya. Objek yang terlihat serupa ternyata memiliki makna yang berbeda karena dari segi cerita dalam film juga berbeda. Penggunaan warna pada objek juga mempengaruhi perubahan makna dari segi psikologis. Tipografi dan warna tipografi yang digunakan juga mempengaruhi minat keterbacaan audiens Tata letak juga terlihat berbeda jika poster dilihat secara keseluruhan.

 

 

 

Literatur Review Jurnal 19

Judul : Tinjauan Desain Pada Poster Film Animasi Nussa

Penulis : Dilla Nirmala Sari dan  Jupriani

Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/120031-75858-1-PB.pdf

 

TEORI

Poster umumnya lebih banyak digunakan sebagai media promosi dari sebuah film. Poster film adalah salah satu media yang efektif dalam proses komunikasi visual dan fungsi komersial (Limantoro, 2013:4). Poster adalah salah satu alat grafis yang berfungsi untuk mempromosikan film.

METODE PENELITIAN

Subjek : Peneliti ingin meninjau Film Animasi Nussa bahwasannya film animasi Nussa tidak mengandung unsur Taliban, Radikal, dan Intoleran melalui Desain Pada Poster.

Bahan dan Cara : Peneliti memakai metodologi penelitian deskriptif kualitatif yaitu mengambil data berupa kata dan gambar, dan tidak berbentuk angka. Memecahkan masalah dengan mencari tahu permasalahan tentang bagaimana menganalisa unsur Taliban, Radikal, dan Intoleran pada poster film animasi Nussa.

Cara Kerja :. Metode analisis data dengan menggunakan tinjauan desain terdapat beberapa tahapan: tahap deskripsi, tahap analisis formal, tahap interpretasi dan tahap evaluasi yang digunakan untuk memahami makna yang teradapat dalam poster film animasi Nussa.

HASIL PENELITIAN

Hasil analisis tinjauan terhadap poster film animasi Nussa tidak seperti dugaan atau persepsi beberapa pihak yang berkomentar negatif mengenai poster film animasi Nussa yang mengandung unsur Taliban, Radikal, dan Intoleran atau lebih mempromosikan budaya Arab dari pada Indonesia. Komentar negatif tersebut dapat diklarifikasi dengan cara melakukan analisa dengan ilmu desain yaitu tinjaun desain, sehingga dapat dijelaskan bahwa poster film animasi Nussa tidak mengandung unsur Taliban, Radikal, dan Intoleran.

 

 

 

Literatur Review Jurnal 20

Judul : Karakteristik Desain Poster Film Animasi Amerika Serikat

Penulis : Aniendya Christianna1 dan Moeljadi Pranata2  

Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/18293-Article%20Text-21210-1-10-20120116.pdf

 

TEORI

Kata kartun berasal dari Bahasa Inggris “cartoon’ yang berarti gambar lucu. Jadi sebutan film kartun sebenarnya hanya tepat untuk film-film seperti produk Walt Disney, yang memang menampilkan tokoh-tokoh dengan bentuk, perilaku dan dialog yang lucu. Walt Disney pernah merajai pasaran animasi dengan memproduksi tema-tema mengharukan seperti: Cinderella, The Hunchback of Notterdam, Snow White and the 7 Dwarfs, Slepping Beauty, dan Alice in Wonderland. Bahkan tak sedikit pula film animasi yang menampilkan kisah petualangan yang menegangkan, contohnya Shrek, Titan A.E. dan Atlantis: The Lost Empire.

METODE PENELITIAN

Subjek : -

Bahan dan Cara : -

Cara Kerja : -

HASIL PENELITIAN

Pemilihan tanda-tanda visual yang digunakan dalam poster sangat diperhatikan secara detil, meliputi penyajian ilustrasi, tipografi dalam judul dan sub judul serta komposisi/layout secara keseluruhan. Dimana setiap tanda tersebut terjalin satu sama lain untuk menyampaikan suatu informasi yang saling berkesinambungan tentang tema film yang diposterkan.

Teknologi Computer Generated Imagery (CGI) mendominasi teknik film animasi selama 10 (sepuluh) tahun terakhir. Fenomena ini merupakan hal yang wajar, mengingat Amerika Serikat sebagai perwakilan negara-negara barat merupakan pioneer terciptanya film animasi. Sehingga dapat diakui bahwa kemajuan teknologinya lebih terdepan dibandingkan negara-negara lain di dunia.

Sehingga, ilustrasi pada poster film animasi Amerika Serikat cenderung mendominasi bidang poster. ¾ bidang poster merupakan ilustrasi, sedangkan sisanya memuat tipografi, baik judul, sub judul, maupun credit title. Kedua, pemilihan typeface judul cenderung dari kelompok Display dengan karakteristik san serif. Kelompok Display memiliki karakteristik yang berorientasi pada kepentingan display, sehingga tampilannya selalu berupaya agar lebih menarik perhatian mata pengamat, akan tetapi terbatas pada keperluan teks yang relatif singkat. Ketiga, sebagian besar poster film animasi Amerika Serikat menggunakan kombinasi warna-warna variatif dan cukup kompleks, tanpa mengabaikan emphasis penyajian tanda-tanda visual poster. Keempat, komposisi/ layout cenderung simetris, dengan format center dan berusaha menyeimbangkan bidang positif dan bidang negatif.



Sekian literatur review yang dapat saya lampirkan. Terimakasih :)





Komentar

Postingan populer dari blog ini