LITERATUR REVIEW JURNAL MENGENAI POSTER FIILM
Literatur
Review Jurnal 1
Judul : Analisis Semiotika Poster Film Dilan 1990
Penulis : Pyo Apriliana Munawarah dan Muhammad Tomi
Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/1833-Article%20Text-6474-1-10-20230707%20(1).pdf
TEORI
Poster
memiliki fungsi yang sangat vital dalam pemasaran sebuah karya film. Selain
sebagai media promosi, poster digunakan untuk menyediakan informasi pada publik
atau masyarakat, gambaran umum mengenai narasi atau cerita film yang dituangkan
dalam gambar diam 2 dimensi (Susanto, 2012: 316). Poster juga menyampaikan
informasi mengenai fakta film meliputi sutradara, produser, dan para bintang
yang mendukungnya, yang ditampilakan dalam bentuk teks. Poster film Dilan 1990
merupakan film Indonesia bergenre drama yang diproduksi oleh Falcon Pictures
dan Max Pictures yang digawangi oleh Fajar Bustomi sebagai sutradara dan Pidi
Baiq selaku sutradara sekaligus penulis cerita Dilan. Film Dilan diadaptasi
dari buku novel yang berjudul “Dilan: Dia adalah Dilanku tahun 1990” karya dari
Pidi Baiq yang diterbitkan pada tahun 2014. Novelnya sendiri memiliki 2 sekuel
lainnya yaitu “Dilan Bagian Kedua: Dia adalah Dilanku Tahun 1991” terbit pada
tahun 2015 dan spin-off nya “Milea: Suara dari Dilan” terbitan tahun 2016, yang
kisahnya ditulis berdasarkan kisah nyata.
Teori
Warna
Dalam
membedah visual poster film dilan, teori warna digunakan untuk mempertajam
analisis. Dalam teori warna, dikenal dua dimensi corak warna yaitu:
·
Warna hangat seperti warna merah, merah jingga, jingga, kuning
jingga, kuning hijau, hijau
·
Warna dingin seperti merah ungu, ungu biru, biru, biru hijau,
hijau
Teori
Poster
Poster adalah
salah satu alat untuk media publikasi atau media komunikasi yang merupakan
sebuah karya seni grafis yang terdiri dari perpaduan komposisi gambar dan
tulisan di atas kertas berukuran besar atau kecil. Dalam poster terdapat
beberapa prinsip poster yang perlu diperhatikan diantaranya : Belancing,
movement, Emphasis, unity, Spesific appeal.
Elemen
Visual Poster
Dalam
memvusualisasikan poster terdapat beberpa elemen diantaranya; Ilustrasi,
tipografi, layout,
Jenis
jenis poster
Poster
dibedakan menjadi bebrapa jenis diantaranya poster teks, poster propaganda,
poster kampanye, poster pelayanan masyarakat, poster karya seni, poster riset
dan kegiatan ilmiah, poster film dan lain-lain. Secara komersial poster bertujuan
untuk mengiklankan atau mempromosikan suatu produk, suatu kegiatan, acara
hiburan, even-even tertentu maupun sebagai alat propaganda.
METODE
PENELITIAN
Penelitian dilakukan berdasarkan teori Semiotika Ferdinand de Saussure dengan menganalisis penanda dan petanda.
HASIL
PENELITIAN
Interpretasi
Makna Denotasi Dalam Poster Film Dilan
Poster film
dilan 1990 didibagi menjadi 3 bagian yaitu Foreground: Judul, Center: Tokoh
Utama, Background: Latar dalam Poster
o
Foreground
Tipografi
headline “Dilan 1990”, “A film by Fajar Bustomi Pidi Baiq”, dan “Iqbal Ramadhan
dan Vanesha Pricilia” mwnggunakan tipografi berwarna putih yang diasosiasikan
sebagai harapan, murni, lugu, bersih, pemaaf, senang dan cinta, sehingga
headlinenya memiliki makna bahwa kisah cinta dari Dilan dan Milea terjadi
ketika mereka masih lugu saat SMA dan dipenuhi dengan berbagai harapan-harapan.
Dengan demikian headline memiliki makna tersirat sebagai gambaran dari jalan
cerita dari film Dilan 1990.
o
Center
Ilustrasi
terdiri dari sosok laki-laki berseragam SMA yang sedang mengendarai sebuah
motor dengan posisi berhenti dan salah satu kakinya menapaki tanah yang
merupakan pengambaran tokoh Dilan. Sosok permpuan pada di sebelah kiri
mengenakan tas seragam SMA dan jaket berwarna merah yang sedang berjalan
merupakan pengambaran tokoh Milea yang. Kostum dan properti yang digunakan
tokoh utama mempresentasikan latar film terjadi pada masa SMA yang terjadi
dimasa lampau yaitu tahun 1990. Adegan menggambarkan situasi kedua tokoh sedang
terdiam, saling berhadapan dan saling menatap. Ditunjukan melalui ekspresi pada
tokoh Dilan yang seakan sedang menyapa tokoh Milea merepresentasikan pertemuan
pertama tokoh utama dalam film yang digambarkan dalam ilustrasi tersebut.
Salah satu
ciri yang mencolok dari font script atau handwriting subheadline “Dilan dan
Milea di Bandung, September 1990” seperti tulisan tangan dan kaligrafi sehingga
menimbulkan kesan pribadi yang akrab
o
Background
Pada bagian
latar belakang poster berupa penggambaran sebuah jalan dengan perspektif yang
semakin menjauh ditandai dengan penggambaran jalan yang semakin memudar yang
diakhiri oleh cahaya keemasan. Merepresentasikan alur cerita yang belum bisa
ditebak dan menggiring penonton untuk bertanya-tanya bagaimanakah akhir dari
cerita pada film tersebut. Unsur warna hijau muda dan hijau tua pada visual
pohon besar dengan dedaunan yang rindang menimbulkan kesan rasa tenang, dingin,
nyaman dan sedikit kesan yang menyeramkan. Penggunaan warna hangat yaitu warna
kuning jingga keemasan juga digunakan sebagai representasi cuaca yang cerah
yang menimbulkan kesan hangat dan misteri.
KESIMPULAN
Poster film
Dilan 1990 sebagai poster promosi, memiliki tanda-tanda semiotik yang secara
garis besar menggambarkan cerita yang akan ditayangkan dalam filmnya.
Penggunaan ilustrasi dua tokoh utama dengan properti sebuah motor tua, headline
judul, serta subheadline yang berisikan informasi seputar pemeran dan sutradara
dengan penggunaan huruf dekoratif yang khas menjadi point of interest yang
menggambarkan setting waktu film yang terjadi di tahun 1990 dan memikat
penonton untuk melihat kemudian memaknai lebih dalam yang kemudian akan
memunculkan rasa penasaran penonton
Literatur
Review Jurnal 2
Judul : Analisis Makna Visual pada Poster Film Bumi Manusia
Penulis : Ahmad Syauqi Burhan dan Meirina Lani Anggapuspa
Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/44780-Article%20Text-77109-1-10-20220125.pdf
TEORI
Film adalah
satu media massa komunikasi dalam bentuk audio visual yang memiliki konsep
cerita dan dianggap sebagai yang ampuh dalam menyampaikan komunikasi terhadap
massa yang menjadi sasarannya (Effendy, 2000). Film dapat digunakan sebagai
media untuk menyampaikan pesan dalam bentuk informasi edukasi dan hiburan
melalui plot cerita yang disampaikan oleh penulis skenario kepada penonton.
Film Bumi Manusia karya Hanung Bramantyo merupakan adaptasi dari novel. Bumi
Manusia sendiri merupakan buku pertama dari Tetralogi Buru karya Pramoedya yang
dianggap mempropagandakan ajaran-ajaran Marxisme dan Komunisme sehingga sempat
dilarang peredarannya oleh Kejaksaan Agung pada tahun 1981. Hanung Bramantyo
berhasil membuat film Bumi Manusia mengkisahkan
tentang perjuangan cinta dan romantisme seprti khas film-film yang pernah
dipegang olehnya.
Sebagai upaya
untuk mendapatkan respon positif dari masyarakat, sebuah film yang akan
ditayangkan tentu saja melakukan berbagai bentuk kegiatan promosi. Poster
merupakan salah satu media untuk mempromosikan film bumi manusia. Dalam membuat
poster sebagai media promosi film biasanya penggunaan kata-kata lebih singkat,
padat, jelas dan mampu menarik perhatian, selain itu unsur visual berupa
ilustrasi adegan film lebih dominan.
Oleh karena
itu tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisis makna tanda dan
mengetahui bagaimana relasi antar tanda yang terdapat pada elemen visual yang
ada pada poster film Bumi Manusia.
Poster
Film
Poster
merupakan media periklanan yang berisikan informasi tertentu, pada umumnya
poster ditempatkan pada dinding (Suwarno, 2014). Poster film berfungsi sebagai
media promosi yang berguna mempopulerkan dan mengiklankan film yang
ditayangkan. Poster dapat diibaratkan sebagai sampul utama layaknya pada buku,
memberi gambaran kesatuan film dan nuansa bagi calon penonton.
Tipografi
Poster
Pemilihan
jenis font dan tatanan tipografi pada poster dapat memberi pengaruh dukungan
nuansa yang dibentuk. Prinsip pada tipografi meliputi legibility (dapat membedakan tiap huruf), readibility (mudah dibaca), visibility
(kejelasan huruf dari ukuran dan warna), clarity.
Kalsifikasi tipografi diedkan menjadi beberapa, diantaranya:
- Serif - kaki/sirip (serif) yang berbentuk lancip pada ujungnya dan memberikan kesan klasik, resmi, serta elegan
- Sans serif - tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan menggambarkan kesederhanaan, lugas, “masa kini” dan futuristik
- Script - menyerupai goresan tangan manusia yang ditulis dengan kuas, pena, atau pensil tajam.
- Dekoratif - memiliki kesan yang ornamental karena merupakan pengembangan dari bentuk huruf yang sudah ada dan ditambahkan hiasan atau ornament.
Layout Poster
Layout merupakan menyusun dan memadukan beberapa unsur komunikasi grafis seperti teks, gambar, tabel, dan lain sebagainya untuk menjadi media komunikasi visual yang estetik, menarik dan juga komunikatif. Prinsip layout terdiri atas squence (urutan), emphasis (Penekanan), balance (keseimbangan), dan unity (kesatuan).
Warna Poster
Warna adalah suatu unsur penting didalam desain, warna juga merupakan elemen penting dalam desain poster yang mampu menarik perhatian, warna juga bisa untuk menampilkan citra ataupun identitas yang ingin disampaikan, dalam pengelompokannya warna dibagi menjadi beberapa kelompok, warna primer, warna sekunder, warna tersier, dan juga warna netral (Anggraini, 2014).
Teori
Semiotika Charles Sanders Peirce
Pada teori
semiotika Charles Sanders Peirce meyakini bahwa agar bisa menjadi suatu tanda,
maka tanda tersebut harus ditafsirkan yang maknanya ialah, harus memiliki
penafsir. Teori semiotika Charles Sanders Pierce berangkat dari tiga elemen
utama, Peirce menyebutnya teori segitiga makna (triangle meaning). (1) Tanda
adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera
manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk (merepresentasikan) hal lain di luar
tanda itu sendiri. Acuan tanda ini disebut objek; (2) Acuan tanda (objek)
adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari tanda atau sesuatu yang
dirujuk tanda; (3) Pengguna tanda (interpretant) adalah konsep pemikiran dari
orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau
makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda
(Mudjiyanto & Nur, 2013).
METODE
PENELITIAN
Subjek
: Peneliti ingin menganalisis
makna tanda dan mengetahui bagaimana relasi antar tanda yang terdapat pada
elemen visual yang ada pada poster film Bumi Manusia
Bahan
dan Cara : Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif berdasarkan teori semiotika Charles Sanders
Pierce yang meliputi ikon, indeks, dan simbol.
Cara
Kerja : Metode
analisis data menggunakan 4 (empat) tahapan Tinjauan Desain yaitu: Deskripsi
karya, Analisis formal, interpretasi dan evaluasi.
HASIL PENELITIAN
Deskripsi
Umum
Poster film
Bumi Manusia ditampilkan dengan tatanan layout yang penuh dan sarat akan unsur
dalam cerita. Menonjolkan pemeran utama yaitu Minke yang berada di pusat
hierarki pojok kiri atas dengan porsi ukuran lebih besar dari pemeran yang lain.
Teks dengan ukuran paling besar yang juga berperan sebagai judul yaitu ‘Bumi
Manusia’ ditulis menggunakan jenis typeface handwritting berwarna merah dengan
masih berlatar kertas tua. Lalu di atasnya secara rapi berjejer dari kiri ke
kanan tertulis nama aktor atau pemeran asli dari tokoh-tokoh dalam cerita Bumi
Manusia yaitu Iqbaal Ramadhan, Mawar De Jongh, dan Sha Ine Febriyanti yang
masing-masing ditulis uppercase berwarna merah menggunakan font sanserif.
Sebagai upaya apresiasi dan hak cipta juga ditautkan sumber cerita film yang
diangkat dari novel karya Pramoedya Ananta Toer di pojok kanan atas berlatar
langit bentang alam. Hanung Bramantyo sebagai director mendapat tempat di
bagian kiri dan porsi lebih “Analisis Makna Visual pada Poster Film Bumi
Manusia” 241 besar. Baru kemudian disusul yang lain dengan susunan panjang rata
tengah. Ditutup menggunakan warna teks putih, berbeda dari lainnya yang
berwarna merah bertuliskan informasi penayangan di bioskop yaitu ’15 Agustus
2019 di bioskop’.
Analisis
Formal
Dalam suatu
karya seni poster film terdapat beberapa unsur yang membangun seperti warna,
tipografi, fotografi, layout atau tata letak, komposisi dan point of view. Pada
warna, dominan yang membangun nuansa kisah dalam poster Bumi Manusia yaitu hue
kuning.
Pada
tipografi atau tatanan pada huruf pada poster menggunakan dua jenis typeface.
Typeface yang digunakan adalah handwritting pada judul dan informasi penayangan
di bioskop lalu sanserif uppercase pada teks lainnya. Warna merah yang dipilih
pada sebagian besar teks kontras ketika dipadupadankan dengan hue warna kuning
poster sehingga teks tidak kehilangan fungsi dan peran legibility dan
readibilitynya.
Foto atau
grafis objek dalam poster Bumi Manusia merupakan gabungan dari pecahan pecahan
foto yang disatukan atau biasa disebut juga sebagai teknik kolase, menimbulkan
kesan kesatuan yang harmonis.
Secara layout
atau tata letak yang menentukan pula point of view, sejalan dengan susunan
hierarki bahwa poster dari sosok Minke yang diperankan oleh Iqbaal Ramadhan
mendapat porsi yang lebih besar, menonjol, dan kentara di pojok kiri atas.
Komposisi
atas beberapa unsur foto dari sudut dan angle yang berbeda dapat memuat seluruh
informasi yang ingin disampaikan perancang desain. Penambahan latar belakang
bentang alam yaitu lanskap dan selarik kertas tua menjadi bumbu-bumbu grafis
yang mendukung susana masa lalu dalam cerita.
Interpretasi
Poster
terbagi menjadi tiga bagian sesuai dengan teori semiotika yang dikemukan oleh
Pierce sebagai berikut.
Ikon |
Indeks |
Simbol |
(A) Lanskap Bukit Bersawah |
(I) Asap |
(M) Teks Bumi Manusia |
(B) Karakter Minke |
(J) Kertas Kuno |
(N) Ekspresi Wajah Minke |
(C) Karakter Annelies |
(K) Hue Kuning |
(O) Teks pada plang |
(D) Karakter Nyai Ontosonoh |
(L) Larik cahaya diagonal |
|
(E) Karakter Tiga Pria Kolonial Belanda |
|
|
(F) Kuda dan prajurit Belanda |
|
|
(G) Plang Naman |
|
|
(H) Pribumi |
|
|
SIMPULAN
Melalui penelitian
pada poster Bumi Manusia dapat ditemukan berbagai tanda yang dibagi menjadi
tiga bagian yaitu ikon, indeks, dan simbol sesuai dengan teori semiotika oleh
Charles Sanders Pierce. Serta poster Bumi Manusia dirancang dari beberapa aspek
yang saling mendukung antara faktor penting seperti tokoh utama, tipografi
judul, layout, serta latar belakang dan warna. Dimana poster merepresentasikan
zaman kolonialisme di Indonesia yang berpengaruh pada hajat hidup manusia di
dalamnya. Poster Bumi Manusia menampilkan cerminan karakter bangsa pribumi,
campuran, dan bangsa Eropa yang saling terlibat antara satu sama lain.
Literatur
Review Jurnal 3
Judul : Analisis Semiotika Pada Poster Animasi Disney “LUCA”
Penulis : Firaghaida Puspanalla Effendi dan Aldila Mahadevi
Akhadiyatni
Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/3939-Article%20Text-15766-1-10-20230624.pdf
TEORI
Secara umum,
animasi diartikan sebagai suatu proses menggambar dengan mengubah gambar dari frame
ke frame yang diatur dalam waktu tertentu sehingga menciptakan ilusi gambar
yang bergerak mulai dari ekspresi, gerak tubuh dari berbagai arah yang
mendetail.
Film animasi
Luca dirilis di disney plus hotstar pada 18 juni 2021 yang disutradarai oleh
Enrico Casarosa. Dimana film ini merupakan kisah nyata pada masa kecil dari
sang sutradara. Film animasi luca menceritakan tentang dua anak laki laki yang
merupakan monster laut yang sangat ingin mengendarai sebuah motor vespa. Pada
akhirnya mereka muncul ke daratan pada sebuah kota yang penuh dengan manusia
untuk mewujudkan impiannya bersama dan menjaga kerahasiaan bahwa mereka adalah
monster laut, dari para manusia yang mencoba untuk membunuhnya.
Pada sebuah film animasi pastinya memerlukan
promosi agar terlihat oleh banyak orang, salah satu media untuk mempromosikan yaitu
melalui poster. Oleh karena itu, melalui poster film ini penulis ingin
menganalisis makna makna yang terdapat pada poster.
METODE
PENELITIAN
Subjek
: Peneliti ingin menganalisis
poster dari animasi luca untuk diketahui makna makna yang tersembunyi di balik
gambar poster dan juga karena animasi ini mengangkattema yang menarik mengenai
persahabatan dunia manusia dan dunia monster laut dengan alur cerita yang sangat
seru dan juga santai.
Bahan
dan Cara : Peneliti
menggunakan metode analisis data ilmu semiotika dengan pendekatan deskripsi kualitatif.berdasarkan
teori semiotika Roland Barthers
Cara
Kerja : Teknik
yang digunakan untuk pengumpulan data yang terkait dengan animasi luca, yaitu
dengan menonton film animasi luca, melakukan pencarian website terhadap disney
dan pixar dan juga melengkapi data data melalui pencarian informasi yang
didapat dari artikel dan jurnal yang ada di internet.
HASIL PENELITIAN
Poster
animasi Luca dirilis oleh Disney LA Press Pack yang merupakan website Disney
dari kota Los Angel, Amerika serikat. Poster luca ini dirilis pada bulan
Februari 2021, sekitar 4 bulan sebelum filmnya diluncurkan.
Analisis
visual poster animasi Luca melalui teori semiotika Ferdinand de Saussure dan
Roland Barthers sebagai berikut.
o
Tanda verbal
- Sebuah tulisan headline “LUCA”
- Tulisan mandatory diantaranya : Pixar, Disney dan estreno
exclusivo 18 de junio. solo en disney+
o
Tanda visual
- Logo type : disney, pixar
- Dlustrasi tipografi : “LUCA”
- Ilustrasi :
o
Langit biru cerah berawan
o
Latar tempat rumah padat penduduk dibawah kaki bukit
o
Seorang nelayan yang sedang memegang hasil ikan hasil tangkapan
o
Seorang anak remaja yang menduduki vespa dengan 2 temannya berdiri
disamping
o
Seekor kucing
o
3 anak remaja yang berada di pinggiran laut
o Makna denotasi dan konotasi
- Makna denotasi : Tulisan L. U. C. A dengan menggunakan warna putih yang bisa dimaknai sebagai warna yang bersih, kemurnian, dan polos.
- Makna konotasi : Nama luca diambil dari nama salah satu karakter dari film ini yang dijadikan sebuah judul, pengambilan judul dari nama salah satu karakter mengartikan bahwa cerita dari animasi ini merupakan cerita dari luca yang menjadi karakter utama pada film animasi ini.
- Makna denotasi : Tulisan “Estreno exclusivo 18 de junio. Solo en Disney+”, tulisan ini diambil dari bahasa spanyol yang berarti Rilis perdana pada 18 Juni. hanya di Disney+
- Makna konotasi : Karena mayoritas masyarakatnya berbahasa spanyol sehingga penyampaian tulisan ini dapat dimengerti oleh seluruh masyarakat di Los Angel, Amerika Serikat.
- Makna denotasi : Tulisan Disney pixar yang terletak diatas judul poster film yang merupakan logo dari perusahaan yang memproduksi film animasi ini.
- Makna konotasi : Pixar sebagai penulisan nama perusahaan pada poster merupakan hal wajib yang dapat dijadikan sebagai hak cipta pada poster dan juga sebagai penanggung jawab dari film yang diproduksi. Sedangkan Disney + merupakan nama dari sebuah platform layanan streaming berbayar yang akan dijadikan sebagai tempat untuk merilis film animasi ini. Peletakkan logo Disney dan juga Pixar di atas judul menandakan bahwa menjadi sebuah mandatory pada poster tersebut.
- Makna denotasi : Tulisan Luca yang berwarna putih dengan tambahan gambar gelombang di bawah tulisannya yang memiliki tekstur seperti menulis menggunakan pensil
- Makna konotasi : Gelombang identik dengan ombak yang ada di lautan yang mengartikan bahwa mereka adalah makhluk yang berasal dari laut dan warna putih diartikan sebagai warna kemurnian yang polos, jadi bisa dimaknai bahwa luca dan alberto merupakan monster laut yang memiliki impian bersama tanpa mereka ketahui tentang dunia di luar laut dan hanya berfokus untuk mewujudkan impiannya.
- Makna denotasi :Terdapat bangunan penduduk yang padat terletak di kaki bukit pada poster tersebut.
- Makna konotasi : sebuah kota Portorosso di pinggir pantai yang merupakan tempat tinggal dari giulia, kota portorosso merupakan kota fiksi yang dibuat oleh Disney. Kota ini terinspirasi dari kota pinggir pantai di Riviera yang berlokasi di italia dimana bangunan di kota tersebut juga berada pada pinggiran laut serta padat dan memiliki ciri khas pada warna bangunan yaitu warna warni serta terletak di bukit.
- Makna denotasi : Ilustrasi 2 anak remaja yang tengah berada di laut dengan bagian badan hingga kepala yang berwujud manusia sedangkan badan bagian bawahnya yang berwujud monster laut sedangkan 1 anak remaja lainnya yang memiliki wujud normal pada manusia sedang menyatukan tangan mereka di depan.
- Makna konotasi : Penyatuan tangan ke depan merupakan tos yang malambangkan persahabatan yang mempunyai satu visi yang sama dan salam pertemanan hal ini mengartikan bahwa hubungan persahabatan tidak memandang perbedaan bahkan dua makhluk sekalipun masih bisa dilakukan.
- Makna denotasi : Ilustrasi seekor kucing yang sedang mengangkat kaki depannya seperti sedang berjalan dengan buntut yang sedikit ke atas dan mata yang menyipit atau memicing layaknya ekspresi yang sedang menatap curiga.
- Makna konotasi : Saat filsuf melihat luca dan alberto berubah wujud menjadi monster laut jika terkena air. Posisi buntut kucing menjadi sedikit naik ke atas menandakan bahwa seekor kucing yang sedang tertarik dengan sesuatu (curiga merka seekor hewan laut).
- Makna denotasi : Ilustasi seorang nelayan yang tidak memiliki lengan tangan sebelah kanan sedang berdiri sambil memegang beberapa ikan hasil tangkapannya.
- Makna konotasi : Massimo terlahir hanya dengan memiliki satu tangan, tetapi hal tersebut tidak membuat massimo merasa tidak berguna hanya dengan satu tangan, ia memiliki keterampilan yang luar biasa dalam memasak, menangkap ikan bahkan berburu monster laut.
- Makna denotatif : Ilustasi seorang anak remaja yang terduduk di atas vespa bersama 2 anak buahnya dengan ekspresi wajah yang angkuh dan juga sombong menatap kedepan
- Makna konotasi : Ercole dan kedua anak buahnya tidak ingin dikalahkan oleh kehadiran Luca dan Alberto, mereka ingin menangkap Luca dan Alberto ketika mengetahui wujud asli dari Luca dan Alberto.
KESIMPULAN
Di dalam poster akan terdapat tanda verbal dan tanda visual yang
memiliki makna tersendiri dan mempunyai ikonik masing- masing serta menunjukkan
karakteristik pada setiap karakter. Poster animasi luca ini
merepresentasikan gambaran secara umum dari alur cerita yang disajikan pada film ini.
Literatur
Review Jurnal 4
Judul : Analisis Semiotika pada poster Film “Inside Out”
Penulis : Nuramalia Fithri, ,Siti
Indah Lestari dan Noprita Elisabeth
Sianturi
Sumber : https://journalkreatif.sttbandung.ac.id/index.php/files/article/view/66/48
TEORI
Film Inside Out, merupakan film animasi yang dirilis pada tahun 2015, disutradarai oleh Pete Docterdan diproduksi oleh Pixar Animation Studios. Film ini menggambarkan perjalanan emosi dalam diri seorang anak perempuan bernama Rileyyang pindah ke kota baru.Dalam film ini, karakter-karakter emosi seperti Joy, Sadness, Fear, Anger, dan Disgustdiperkenalkan sebagai wujud visual dari emosi manusia
HASIL PENELITIAN
- Karakter Utama: Poster Inside Outmenampilkan lima karakter utama dalam film, yaitu Joy(Kegembiraan), Sadness(Kesedihan), Fear(Ketakutan), Anger(Kemarahan), dan Disgust(Rasa Jijik). Dimana masing masing karakter memperlihatkan ciri fisik yang mencolok, seperti warna, ekspresi wajah, dan pose.
- Kontras Warna: Latar belakang yang dominan berwarna biru memberikan kesan ketenangan, kestabilan, dan keseriusan, serta warna pada setaip karakter yang membuat poster film ini sangat mencolok dan memberikan kesan menarik dimata penonton.
- Pose dan ekspresi : Pose yang mencerminkan gambaran ekspresi dari lima karakter tersebut yang menggambarkan ekspresi kemarahan, kesedihan, jijik, takut, dan kebahagiaan.
- Judul: Judul film "InsideOut" memberikan gambaran tentang premis film yang mengundang rasa penasaran para penonton.
- Latar Belakang: Latar belakang poster InsideOutyang menggambarkan kepala manusia yang didalamnya mencakup pemandangan yang beragam, mencerminkan perjalanan dan petualangan emosi dalam cerita.
Pierce membagi tanda atas tiga hal, yakni ikon, indeks, dan
simbol. Berikut adalah beberapa aspek semiotika yang terdapat pada poster film
"InsideOut"
o
Tanda (sign)
Gambar-gambar karakter emosi, seperti Joy yang tersenyum,
Sadness yang sedih, Fear yang ketakutan, Anger yang marah, dan Disgustyang
ekspresif. Gambar-gambar ini merupakan tanda visual yang merepresentasikan
emosi dan karakter-karakter dalam
film. Logo Pixar Animation
Studiosdiatas yang merupakan
tanda produsen film
dan memberikan kredibilitas pada kualitas film.
o
Simbol (Symbols)
Gambar karakter-karakter emosi yang berbeda merepresentasikan
konsep-konsep dan simbol-simbol psikologis tentang emosi
manusia. Misalnya, Joy(Keriangan) melambangkan
kebahagiaan, sedangkan Sadness(Kesedihan)
melambangkan kesedihan. Serta warna yang digunakan dalam poster juga dapat
menjadi simbol
o
Makna (meanings)
Melalui gambar-gambar karakter emosi yang berbeda, poster ini mengkomunikasikan kepada penonton bahwa film tersebut akan menggambarkan perjalanan emosional dan petualangan yang menarik.
- Font "inside out" dapat diartikan sebagai simbol kekacauan atau kehancuran, di mana huruf-huruf yang miring yang terlihat seperti ingin jatuh yang mencerminkan ketidakstabilan atau perubahan yang drastis pada emosi yang diceritakan didalam film tersebut. Tulisan Disney untuk memberitahu tentang informasi untuk menjelaskan bahwa disney merupakan perusahaan hiburan dan media terbesar. PIXAR menandakan bahwa animasi ini diproduksi oleh Pixar Animation Studios.
- Visual kepala manusia menggambarkan isi pikiran yang ada didalam kepala manusia dengan ketidakstabilan emosi yang tergambarkan dari cerita pada film tersebut dari aspek-aspek kepribadian dari manusia lewat karakter-karakter yang ada di dalam film tersebut.
- Pemandangan tanah tandus yang gersang serta tanah nya yang pecah-pecah yang menggambarkan keadaan didalam film terebut menandakan sedang ada kekacauan pada cerita film tersebut.
- Meja yang menjadi pusat kontrol kerja tempat untuk mengelola emosi yang ada di dalam pikiran riley, yang dikontrol oleh para tokoh seperti joy, sadness, anger, fear, dan disgust. Terlihat di meja tersebut terdapat tombol-tombol dengan berbagai bentuk yang bekerja sesuai dengan fungsinya.
- Karekter merah dan berapi dengan ekspresi wajah penuh emosi memberikan keadaan emosi marah yang terbakar dan berapi-api yang memperkuat karakter anger sebagain karakter pemarah dan cepat memanas.
- Visual karakter dengan ekspresi wajah sedih dan berwarna biru. DImana warna biru bisa memberikan sifat menenangkan yang dapat membantu seseorang merenungkan perasaan yang mendalam dan tak terukur seperti kesedihan, dengan diperkuat tetesan air mata serta sudut mulut cenderung menunjuk ke bawah yang menunjukkan ekspresi kesedihan.
- Visual karakter warna ungu dengan ekspresi wajah ketakutan. Dimana warna ungu digambarkan sebagai warna yang memunculkan rasa takut atau segan. Warna yang cocok untuk karakter digust dengan ekspresi mata yang membesar dengan alis mengerut ketakutan serta badan yang menggigil dapat memperkuat karakter pada film tersebut.
- Visual karakter warna hijau dengan ekspresi wajah jijik. Dimana warna hijau biasanya bermakna tentang kesehatan atau warna alami justru berlawanan dibuat untuk menunjukkan rasa jijik, Tangan karakter dengan posisi kesamping dengan tangan satunya menggenggam dan tangan yang satunya terbuka menandakan untuk menolak atau menghindar dari sesuatu serta ekspresi wajah yang menunjukkan rasa tidak suka atau menjijikkan.
- Visual karakter berwarna kuning dengan ekspresi wajah penuh kebahagiaan . Dimana warna kuning bermakna keceriaan, kebahagian dan semangat, warna kuning juga dapat memberikan kehangatan. Dengan tangan diangkat keatas yang sering diartikan sebagai rasa kebahagiaan atau rasa atas pencapaian yang diraih dengan ekspresi wajah yang tersenyum lebar dengan gigi yang terlihat.
KESIMPULAN
Analisis
semiotika terhadap poster file Inside Out
terdapat beberapa karakter yang mencerminkan emosi atau karakter
seseorang dalam kehidupan
sehari – hari. Dimana setiap visual karakter pada
poster memiliki makna tersendiri yang terkandung didalamnya
Literatur
Review Jurnal 5
Judul : Analisis Visual Pada Poster Promosi Film Trilogi Batman
Penulis : Aldy Muhamad Ashari dan Irma Rochmawati
Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/6584-Article%20Text-22445-1-10-20220426.pdf
TEORI
Suatu poster
film akan menarik minat dan ketertarikan masyarakat sekaligus menjadi media
yang mempromosikan film karena poster film merupakan sarana yang efektif dalam
komunikasi visual dan fungsi komersial.
The Dark Knight trilogy adalah trilogi film yang dibuat oleh Christopher Nolan yang diantaranya film Batman Begins (2005), The Dark Knight (2008), dan The Dark Knight Rises (2012).
METODE
PENELITIAN
Peneliti menggunakan semiologi dari Ferdinand de Saussure untuk mengkaji makna yang terdapat pada ketiga poster promosi film Batman ini. Dimana Semiologi adalah kajian yang membahas tanda dalam kehidupan sosial manusia. Saussure membagi tanda menjadi penanda (signifier) dan petanda (signified)
HASIL
PENELITIAN
Poster Promosi Batman Begins (2005)
§ Analisis Visual
Judul film “BATMAN BEGINS” yang memakai keluarga font sans serif warna putih kontras dengan latar poster. Bagian paling bawah poster memberitahukan orang-orang yang bekerja dibalik film. Tanggal penayangan (17 June) dibuat menjadi pusat perhatian diantara billing block agar penonton mengetahui kapan tepatnya film tersebut ditayangkan.
Layout poster ini memiliki sequence atau arah baca berbentuk huruf ‘I’ yang keterbacaannya dimulai dari tengah menuju ke bawah. Artwork logo Batman yang menunjukan ciri khas setiap film Batman yang dibuat.
Secara keseluruhan ilustrasi yang dipakai dalam poster promosi film ini dibuat dengan teknik fotografi yang menimbulkan kesan realistis. Ilustrasi Batman yang sedang melebarkan jubahnya berukuran besar sebagai point of interest dalam desain poster, seolah Batman yang mendominasi dan sedang terjun dari langit-langit menunjukan salah satu adegan dalam filmnya.
§ Analisis Semiotika
Penanda - Tampak sosok hitam yang melayang seperti menggunakan sayap seperti kelelawar.
Petanda - Memperlihatkan sosok manusia yang terbang menuruni langitlangit gedung.
Poster Promosi The Dark Knight (2008)
- Analisis Visual
- Analisis Semiotika
Petanda - Memperlihatkan sosok berkostum yang kuat berotot yang siap melawan.
Penanda Gedung di belakang Batman yang hancur dan terbakar.
Petanda Suasana yang menunjukan sedang terjadinya bencana.
Poster Promosi The Dark Knight Rises (2012)
- Analisis Visual
- Analisis Semiotika
Penanda -
Wujud yang sedang berdiri dengan kepala yang menghadap ke bawah sembari
mengepalkan kedua lengannya.
Petanda -
Sosok yang menunjukan betapa kuatnya meski sendiri sekalipun.
Penanda -
Gedung-gedung yang hancur oleh ledakan. Ledakan api dari gedung-gedung yang
hancur membentuk logo Batman
Petanda - Menceritakan terjadinya bencana besar dalam film. Batman sebagai penyelamatdari kehancuran atau kekacauan yang terjadi dalam film.
Penanda -
Slogan/Tagline film berbahasa Inggris yang bertuliskan “A FIRE WILL RISE”
Petanda - Kalimat ini berarti “Suatu api akan bangkit” yang menunjukan akan terjadinya kebakaran dalam film sebagai tanda dalam film yang menceritakan kehancuran.
KESIMPULAN
Didapat dalam ketiga poster promosi film ini adalah ternyata terdapat beberapa adegan yang ditampilkan dalam posternya yang bisa bercerita, meski adapun yang memiliki kesamaan sedikit atau tidak sama sekali dengan adegan filmnya, tanda dalam poster ini tetap memiliki keterkaitan satu sama lain yang menceritakan isi filmnya dan bukan sekedar tampilan estetika semata.
Literatur Review Jurnal 6
Judul : Analisis Makna Desain Font Judul Film Dalam Poster Sebagai Media PromosiPenulis : Lutfiyana Indriani Rahma dan Latifah Rizqa Utami
Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/1072-11112-2-PB%20(2).pdf
HASIL PENELITIAN
Judul film yang ditulis dengan
tepat merupakan daya tarik tersendiri yang mendorong seseorang untuk menontonfilm
tersebut
Ø Tipografi Film, berikut beberapa tipografi menurut karakter film :
Film Roman Klasik
Menggunakan tipografi yang berkesan kokoh, kuat, shadow di belakang huruf tersebut memberikan kesan dimensional. Bentuk tipografi utamanya huruf “A”, derajat kemiringan tidak sama dengan huruf-huruf lainnya, posisi tipografi tersebut benar-benar “eye catching”. Sementara itu, Titanic versi baru memiliki style lebih modern dengan komposisi simetris pewarnaan lebih elegan dan harmonis
Film Epos Klasik
Menggunakan tipografi Roman Kapital Klasik, huruf ‘A” lebih memberikan aksen dengan lingkaran kecil atau titik, tidak menggunakan garis. Contohnya film The Lord of The Ring (The Two Towers), The Man in The Iron Mask, Braveheart.
Film Superhiro
Stroke pada tipografi Film Batman Forever mengambil idea dari bentuk-bentuk runcing, sebagai karakter khas kontur dari tokoh Batman. Film Phantoms menggunakan font jenis Haettenschweiler mengungkapkan kesan misterius dengan efek hurufnya yang dibuat motion blur ke bawah. Sedangkan film The Mask of Zorro menggunakan font jenis Haettenschweiler mengungkapkan kesan misterius dengan efek hurufnya yang dibuat motion blur ke bawah.
KESIMPULAN
Tipografi merupakan salah satu elemen yang bisa mempengaruhi dan dipengaruhi oleh elemen desain yang lain, tidak bisa berdiri sendiri. Tipografi yang memiliki perlakuan spesial efek khusus biasanya lebih memberikan kesan dramatik dari tipografi tersebut.
Literatur
Review Jurnal 7
Judul : Analisis Semiotika Roland
Barthes Pada Poster Film Coco
Penulis : Diah Utari Dewi
Sulistyaningrum dan Sabri
Sumber : https://jurnal.uss.ac.id/index.php/jikoba/article/view/496/279
TEORI
Poster film berfungsi untuk menarik perhatian masyarakat dengan maksud agar tertarik dan menonton film tersebut. Poster juga menjadi gambaran visual yang digunakan untuk menggambarkan plot, latar, alur cerita. Film Coco diproduksi oleh Studio Animasi Pixar dan dirilis oleh Walt Disney Pictures telah mempublikasikan poster sebagai bentuk media promosi.
Poster
Poster merupakan pemberitahuan informasi yang dibuat diatas kertas berukuran besar dan diperuntukkan kepada khalayak. Poster berisikan pesan singkat yang berusaha menarik perhatian seseorang atau membujuk mereka untuk melakukan suatu tindakan tertentu. Atau untuk mempromosikan produk, program pendidikan, acara hiburan, acara tertentu, atau sebagai alat propaganda. Salah satu jenis poster adalah poster film. Poster film bertujuan agar film-film terbaru yang akan tayang populer dan menarik perhatian sehingga khalayak ingin menonton film tersebut.
Film coco
Film Coco merupakan sebuah tayangan animasi-komputer fantasi 3D yang diproduksi oleh Studio Animasi Pixar, Darla K. Andersonsebagai produserdan dirilis oleh Walt Disney Pictures.Film initayang pada November 2017. Film Coco ini bergenre animasi fantasi, petualangan, musik, komedi, dan misteri.
METODE PENELITIAN
Menggunakan metode kuantitatif deskripsi denagn teori semiotika Roland Barthes
HASIL PENELITIAN
Pembahasan Analisis Poster
Poster film Coco berlatar belakangan dengan Festival Dia de los Meurtos yaitu kepercayaan masyarakat Meksiko setiap bulan November guna menghormari roh atau leluhur yang telah mati. Festival ini diyakini menjadi tempat bertemu kembali keluarga besar antara dunia kehidupan dan dunia kematian.
o Interpretasi gambar gitar
- Denotasi - Sebuah Gitar berwarna putih dengan beberapa aksen hiasan khas Negara Meksiko
- Konotasi - Pada Film Coco gitar tersebut sebagai alat untuk yang digunakan Miguel untuk bernyanyi dan merupakan gitar dari idolanya yaitu Enesto de La Cruz.
- Mitos - Gitar tersebut merupakan gitar khas dan tradisional Negara Meksiko tepatnya Kota Paracho. Pembuatan gitar unik ini turun-temurun di Paracho. Gitar menjadi cara hidup Kota Paracho ini sejak abad ke16 selama bertahun-tahun.. Menurut cerita rakyat, seorang pendeta yang datang bersama orang-orang Spanyol memutuskan bahwa para petani perlu belajar keterampilan untuk membantu perekonomian mereka.
Interpretasi jembatan Bunga
- Denotasi - Gambaran jembatan dengan tumpukan taburan kelopak bunga Marigold.
- Konotasi - Jembatan kelopak bunga marigold ini menjadi jalan penghubung antara dunia kematian dan dunia kehidupan.
- Mitos - Bunga-bunga orang mati dikenal sebagai bunga marigold (Cempasuchitl). Dipercaya bahwa aromanya yang memikat dan warnanya yang oranye cerah menarik dan mengarahkan arwah dalam perjalanan mereka untuk mengunjungi keluarga ataupun teman mereka. Jembatan penghubung dua dunia tersebut dibuat dengan kelopak bunga marigold. Kelopak bunga ini memikat arwah dan memandu mereka dari alam baka kembali ke rumah mereka berkat aroma dan warnanya (Zarate, 2012:3).
Interpretasi bunga Marigold
- Denotasi - Gambar kelopak bunga yang bersinar dan bercahaya.
- Konotasi - kelopak bunga marigold digunakan oleh para arwah leluhur Miguel ketika akan mengirim Miguel kembali ke dunia manusia atau orang hidup.
- Mitos - Bunga Marigold berasal dari Negara Meksiko. Nama umum untuk bunga ini adalah cempashuchil, yang sering dikenal sebagai flor de muertos atau bunga kematian. Matahari dilambangkan oleh mekarnya bunga berwarna oranye terang selama era Aztec. Pada Hari Kematian setiap tanggal 2 November, bunga marigold ini akan bermekaran. Kelopak bunga marigold digunakan sebagai dekorasi altar dan taburan kuburan selama perayaan. Pada perayaan Dia de los Muertos, dipercaya bahwa aroma bunga marigold akan mengarahkan arwah melakukan perjalanan ke dunia orang hidup.
Interpretasi Tengkorak manusia
- Denotasi - Mama Imelda yang memegang kelopak bunga marigold, Enesto de La Cruz yakni penyanyi idola Miguel, dan Hector yaitu kakek buyut Miguel.
- Konotasi - Roh yang telah meninggal digambarkan dengan bentuk tengkorak yang wajahnya dihias atau digambar.
- Mitos - Calavera merupakan gambaran tengkorak di Negara Meksiko. Calavera menjadi ikon dalam perayaan Dia de Los Meurtos dan juga sebagai aksesoris atau dandanan untuk orang-orang yang merayakan ritual
Interpretasi anjing Xolo
- Denotasi -
Seekor hewan yaitu anjing yang menjulurkan lidah
dan merupakan hewan kesayangan Miguel.
- Konotasi - Dante, nama karakter anjing dalam film Coco. Anjing ini tampak
bahagia dengan menjulurkan lidahnya. Dalam beberapa
scene, Dante selalu menemani Miguel
ketika berada di dunia kematian.
- Mitos - Anjing xolo menjadi hewan anjing nasionalis di Negara Meksiko. Menurut kepercayaan, anjing xolo mempunyai kekuatan dan dipercaya menghalau hal-hal buruk pada manusia.
Interpretasi Alebrijes
- Denotasi - Hewan yang berwarna-warni dan menjadi salah satu ornamen atau pelengkap ketika Festival El Dias Los Muertos.
- Konotasi - Alebrijes di alam kehidupan diwakili oleh patung-patung binatang yang berwarna-warni, sedangkan alebrijes di dunia kematian diwakili oleh berbagai binatang berwarna-warni, termasuk naga, anjing, dan monyet. Beberapa hewan memiliki kemampuan untuk mengembara di alam baka (sebagai alebrijes) dan kemudian kembali ke bentuk aslinya setelah mereka mencapai dunia kehidupan.
- Mitos - Alebrijes adalah fiktif dan tidak memiliki arti yang sebenarnya, tetapi beberapa masyarakat Negara Meksiko percaya bahwa Alebrijes merupakan sesosok mengerikan yang berkaitan dengan kematian. Alebrijes ditempatkan di makam atau ofrenda yang diyakini dapat mengusir makhluk jahat dan menjaga rumah. Pada film Coco, Alebrijes ditandai sebagai wali spiritual.
Interpretasi Mama gogo memegang foto
- Denotasi - nenek buyut Miguel menggenggam foto masa kecilnya bersama ibu dan ayahnya, tetapi terdapat beberapa bagian yang telah sobek.
- Konotasi - Pada film Coco, seseorang yang telah tiada fotonya dipajang di ofrenda atau altar yang ada dibeberapa rumah di Meksiko yang berguna untuk mengenang keluarga atau teman yang sudah tiada. Jika fotonya tidak terpajang, maka arwah orang tersebut tidak dapat kembali saat festival terjadi dan akan mati untuk kedua kalinya
- Mitos - Kepercaayan masyarakat Meksiko mengenai bahwa setiap kenangan dari orang yang sudah mati harus diturunkan pada anak, cucu, buyut, dan seterusnya. Hal tersebut dinilai sebagai bentuk mneghargai, menghormati, dan mengenang keluarga mereka yang telah mati.
KESIMPULAN
Desain
visual yang terdapat
dalam setiap media,
khususnya pada poster
mampu digunakan untukmenyampaikan pesan dan kesan yang
ingin disampaikan oleh komunikator kepada informan. Unsur-unsur
visual dalam poster film Coco mampu menjadi gambaran
keseluruhan kisah cerita dan mampu menarik perhatian yang melihatnya. Makna
denotasi yang terdapat dalam film digambarkan dengan makna sebenarnya yang
dapat dirasa dengan pancaindra manusia (dalam hal ini pengamatan dari film
tersebut), sedangkan makna konotasi yang terdapat dalam film menggandung sebuah pesan yang terkandung seperti kejadian yang
terjadi pada sebuah foto scene.
Literatur Review Jurnal 8
Judul :
Analisis Poster Film “ The Boys In The Striped Pajamas (2008)” Menggunakan
Pendekatan Semiotika Roland Barthes
Penulis : Inne
Chaysalina dan Nadya
Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/3516-12910-1-PB.pdf
TEORI
Poster film merupakan bidang kajian yang sangat relevan untuk analisis semiotika karena film dibangun dengan berbagai tanda. Tanda ini memiliki dua aspek, yaitu penanda (signifier) dan pertanda (signified). Pada tulisan ini menggunakan teori dengan pendekatan semiotika Roland Barthes dimana tanda tidak hanya sebatas makna denotasi, tetapi juga melihat tanda lebih dalam untuk mengetahui makna konotasi yang nantinya mengarah pada keterciptaan mitos.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan menganalisis Semiotika Roland Barthes.
HASIL
PENELITIAN
Analisis
Visual Poster Film ““The
Boys in The Striped Pajamas (2008)”
- Pemilihan Tipografi - Pengaturan huruf dan penyebaran pada ruang tersedia sehingga membuat pembaca nyaman saat membaca judul. Judul film ditempatkan ditengah dengan komposisi cukup mendominasi.dan pemilihan warna kontras dengan latar sehingga mempermudah pembaca dan menarik perhatian.
- Warna – suasana poste - Warna langit biru tua dengan gradasi dan langit cerah dibagian bawah melambangkan mendung akan datang melahap sisa langit cerah tersebut. Perbedaan (kontras) antara latar kedua anak, yakni rumput hijau dengan tanah gersang dibalik pagar kawat listrik melambangkanperbandingan terbalik keadaan satu sama lain.
- Tagline, testimoni dan produser film - Pada poster terlihat berupa deskripsi singkat film, pemproduksi film oleh MIRAMAX dan quotes dari penonton.
- Objek pada poster - Tagline, testimoni dan produser film
- Subjek pada poster - merupakan kedua tokoh utama dalam film tersebut yang memiliki latar belakang dengan nasib yang berbeda.
Analisis Semiotika Roland Barthes pada poster film “The Boys in The Striped pajamas (2008).”
- Suasana langit
- Pagar listrik
- Perbedaan latar tokoh
- Subjek dan kostum
- Bola
Dengan menerapkan
analisis semiotika, khususnya Roland Barthes akan menajamkan tanda-tanda yang terdapat
pada hadirnya beragam elemen yang ada dalam poster film, sehingga esensi pada
setiap poster dapat dipahami maknanya dengan baik
Literatur Review Jurnal 9
Judul : Analisis Semiotika Poster
Film horror KKN di Desa Penari
Penulis : Isma Rahmadani, Nabila
Nur Atikah, Dwi AJi Pratama, Maulana Andinata Dalimunthe, dan Hasan Bazali
Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/2572-Article%20Text-8734-1-10-20220705.pdf
TEORI
Poster film merupakan sarana informasi seperti judul film, tokoh pemeran, tanggal liris, credit titlr dan lain sebagainya dan sebagai media promosi bagi sebuah film itu snediri. Dari banyaknya jenis film di Indonesia, film horror menjadi salah satu film yang banyak di minati.
METODE
PENELITIAN
Menggunakan metode penelitian kaulitatif dengan pendekatan semiotika menurut Clarles Sanders Peirce.
HASIL
PENELITIAN
Deaskripsi
karya
Film KKN di Desa Penari sempat viral di Indonesia 24 Juni 2019. Dan tertulis pada poster pada 30 April 2022 film ini dirilis. Poster film digambarkan dnegan suasana malam yang diselimuti kabut, yang mana background didominasi oleh warna seperti hitam dan abu abu. Bahkan baju tokoh utaman juga berwarna gelap abu abu. Seorang wanita yang sedang menari dengan tubuh dililit ular menjadi point of interest poster. Judul film berasa ditengah dengan warna merah seperti darah. Tulisan A Manoj Punjabi Production sebagai produser film. Dan tulisan A Film By Awi Suryadi seabagi rumah produksi film . Serta di sisi kanan dan kiri terdapat logo sebgai pemertegas.
Analisis
Formal
Unsur Visual meliputi warna, gambar, logo, lauout, komposisi dan point of view.
- Komposisi layout – seimbang kanan-kiri, atas-bawah.
- Tipografi - 30 April 2020 (font dekoratif), “A TERRIFYING TRUE STORY REVEALED BY SIMPLEMAN” (font sans serif). Tulisan uncut, A Film By Suryadi (font serif)
- Warna – transisi hitam menuji putih dengan kolaborais dengan warna merah
- Point of View - tokoh dalam film dengan visual menari. Dan judul film KKN di Desa Penari dengan warna merah.
- Logo - Logo Md Picuture dan logo KPi logo (sebelah kiri) Dolby dan Richouse Fillm (sebelah kanan)
Interpretasi
Literatur
Review Jurnal 10
Judul : Kontruksi Peran Ibu Pada Poster Film Bird
Box (Analisis Semiotika Crarles S. Peirce)
Penulis :
Rizki Anindia Putri dan K. Y.S. Putri
Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/2840-11141-1-PB.pdf
TEORI
Media komunikasi massa seperti poster
film bisa memberikan dampak psikologi yang bersifat personal bagi seseorang
yang melihatnya, selain itu poster juga bisa memberikan gambaran representasi yang
bersifat informatif tentang film itu sendiri. Dalam poster film ‘Bird Box’
merepresentasikan tentang gambaran film yang mengangkat peran seorang ibu yang
sedang berusaha melindungi anak-anaknya.’
Semiotika Charles Sanders Pierce
- Simbol – tanda visual/fisik yang ditangkap oleh manusia
- Objek- makna/ tanda dalam penerapannya.
- Interpretasi (penggunaan tanda) – konsep pemikiran orang mengunkan symbol
METODE PENELITIAN
Menggunakan
metode penelitian kualitatif bersadarkan teori analisis semiotika Charles Sanders
Pierce
HASIL PENELITIAN
Makna poster film ‘ Bird Box’ dari perspektif Pierce
- Simbol – pemeran utama, Judul, Slogan, Waktu penayangan Platform
- Indeks – ibu yang mendekap kedua anaknya dengan wajah siaga. Terlihat baju dan tangan si ibu yang kotor dan juga mata sang ibu dan anak-anaknya yang ditutup kain.
- Ikon – gambar Gambar seorang ibu, Gambar anak laki-laki, Gambar anak perempuan
Kontruksi peran ibu pada poster film Bird Box
Poster film Bird Box yang merupakan
gambaran visual dua dimensi dari film Bird Box itu sendiri yang mana dalam film
Bird Box tersebut mengkonstruksikan sosok peran seorang ibu yang menjadi
nahkoda bagi anakanaknya serta memberikan perasaan nyaman, aman, dan menjadi
tempat bergantung bagi anak-anaknya.
Konstruksi mengenai sosok peran ibu
pada poster film Bird Box dapat dilihat dari berbagai wujud visual yang
diperlihatkan yang mana menjadi representasi dari konsepsi mengenai sosok peran
ibu. Dalam poster tersebut, viualisasi yang dikeluarkan dari Sandra Bullock
sangat merepresentasikan sosok peran ibu yang ingin disampaikan oleh film Bird
Box, sedangkan tanda-tanda yang lain seperti visualisasi anak laki-laki dan
perempuannya menjadi tanda-tanda yang bersifat menguatkan keberadaan Sandra
Bullock sebagai representasi sesosok peran ibu.
Literatur
Review Jurnal 11
Judul : Analisis Makna Tanda pada Poster
Film Perahu Kertas
Penulis : Hasbullah, Risyaf Kudus Pranasa dan Aulia Annisa
Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/2949-Article%20Text-15885-1-10-20230610.pdf
TEORI
Upaya untuk
mendapatkan respon baik dari penonton, sebuah film yang akan ditayangkan tentu
melakukan berbagai bentuk kegiatan promosi. Berbagai promosi yang dilakukan
untuk mempromosikan film adalah iklan, direct marketing, internet marketing,
promosi penjualan, publikasi, dan personal selling dan video music klip. Adapun
poster film merupakan
media komunikasi visual yang bisa menyampaikan informasi kepada calon penonton
tentang gambaran umum dari suatu film. Tujuannya untuk menarik perhatian
khalayak agar menyaksikan film tersebut Penyampaian informasi tentang film
melalui media poster menciptakan makna baru yang bermunculan.
METODE PENELITIAN
Menggunakan
metode penelitian kualitatif deskripsi berdasarkan teori Semiotika Charles Sander Pierce yang menekankan pada ikon,
indek dan simbol.
HASIL PENELITIAN
Makna makna pada Poster Film Perahu Kertas
·
Makna Budaya
Pernanan
tokoh perempuan yang mengenakan pakaian kebaya Bali menunjuk bahwa nilai budaya
tetap di komunikasikan. Menurut Nagata dan Sunarya bahwa, Kebaya kini menjadi
tempat dalam mengekspresikan identitas diri, maka, kebaya kontemporer memiliki
visualisasi yang lebih bebas dan tidak bergantung terhadap pakem atau aturan
lama. Artinya, aturan atau pakem kebaya sudah mengekspresikan identitas diri
dari peran tokoh yang diwakilinya dalam Film Perahu Kertas.
·
Makna Ekonomi
Tujuan hidup untuk mengaktulisasikan kehidupan yang sejahtera.
Dalam bidang Ekonomi politik, merupakan sebuah kajian relasi sosial mengenai
kekuasaan. Artinya, pengaruh ekonomi sangat kuat dalampolitik identitas film
Perahu Kertas.
Literasi Review Jurnal 12
Judul
: Analisis Interpretatif Poster Fanmade
Film "Parasite"
Penulis
: Fahdel Muhammad dan Bayu Paksi Radithya
Alfadjari
Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/935-7767-1-PB.pdf
TEORI
Menurut Effendy (1989), film
merupakan media yang bersifat visual dan audio visual untuk menyampaikan pesan kepada sekelompok
orang yang berkumpul di suatu tempat. Poster merupakan salah satu media promosi
dari sebuah film. Poster merupakan suatu gambar yang mengombinasikan
unsur-unsur visual seperti garis, gambar dan kata-kata yang bermaksud menarik
perhatian serta mengkomunikasikan pesan secara singkat (Anitah, 2008). Poster
film dapat disajikan dengan berbagai gaya seperti ilustrasi, fotografi ataupun
tipografi.
Beberapa film membuat poster untuk filmnya
dengan menampilkan makna dari film tersebut secara jelas, tetapi terdapat juga
beberapa film yang memilih untuk merahasiakan makna film-nya yang terdapat dari
poster film itu sendiri. Makna yang dirahasiakan oleh pihak rumah produksi film
tersebut merupakan salah satu strategi agar masyarakat yang melihat poster
tersebut penasaran dan akhirnya membuatnya untuk menonton filmnya terlebih
dahulu agar mengetahui makna dari film tersebut.
Film "PARASITE" (2019) adalah film
bergenre komedi tragis, yang berkisahkan kesenjangan sosial dari sebuah
keluarga miskin yang berusaha masuk ke dalam kehidupan keluarga yang kaya raya.
METODE
PENELITIAN
Subjek : PEneliti ingin mengetahui makna yang
terdapat pada tiap elemen pada poster film
Bahan
dan cara : Peneliti
menggunakan metode penenelitian kualitatif deskriptif dengan menekankan
pada pemahaman tentang masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan
realita pada kondisi penataan alami (natural setting) berdasarkan teori semiotika Peirce.
Cara
Kerja : Penelitian dilakukan dengan pengumpulan
data dengan cara melakukan observasi terhadap objek-objek yang terkait dengan
film "PARASITE" (2019), yaitu seperti menyaksikan trailer video dari
film "PARASITE" (2019), menyaksikan film "PARASITE" (2019),
melakukan observasi terhadap akun media sosial instagram film
"PARASITE" (2019), kemudian menyaksikan video-video review film
"PARASITE" (2019) di Youtube, dan juga melengkapi data-data lainnya
dengan studi literatur dari buku-buku yang terkait, kemudian menggunakan salah
satu teknik dalam menganalisis data yaitu dengan teknik analisis visual
interpretatif
HASIL PENELITIAN
Gambar
Dalam poster "PARASITE"
(2019) versi fanmade ini, sang desainer berusaha menampilkan adegan yang
terdapat dalam film "PARASITE". Adegan yang dicoba disajikan oleh desainer
dengan ilustrasi tersebut adalah adegan menaiki tangga dan menuruni tangga.
Yaitu memvisualiasikan keluarga yang memiliki kekayaan atau kebutuhan yang
selalu tercukupi ditampilkan dengan adegan yang selalu menaiki tangga untuk
menuju ke dalam rumahnya, sedangkan keluarga yang kurang mampu ditampilkan oleh
sutradara melalui adegan menuruni anak tangga yang banyak untuk menuju ke
rumahnya.
Selain itu, ketimpangan sosial yang jelas dihadirkan oleh desainer yang membuat poster "PARASITE" (2019) versi fanmade ini menampilkan ilustrasi kondisi sekitar lingkungan dalam keluarga tersebut, dapat dilihat keluarga yang kaya berada dalam lingkungan yang menggambarkan keluarga tersebut berada dalam rumah dengan lukisan serta pajangan yang terdapat di dinding rumahnya, sementara keluarga yang kurang mampu diilustrasikan dengan lingkungan yang menggambarkan lingkungan diluar rumah dengan adanya kipas AC.
Poster PARASITE" (2019) versi fanmade juga menampilkan unsur dalam film yang cukup membuat penasaran yaitu batu yang disertai didalam film. Batu tersebut merupakan batu Cendekia atau Philosopher's Stone, yang di awal film batu tersebut diberikan oleh temannya Ki-Woo (anak laki-laki keluarga miskin) saat menawarkan bantuan pekerjaan menjadi guru les bahasa Inggris di rumah keluarga kaya. Batu tersebut adalah sebuah metafora atau sebuah permisalan sebuah bantuan dana atau hutang berikut dengan suku bunganya. Dalam sistem ekonomi kapitalis, hutang dipromosikan sebagai sebuah solusi dan di dalam film tersebut dikatakan bahwa batu tersebut akan mendatangkan kemakmuran.
Tipografi
Tipografi adalah seni tentang mendesain, mencipta, memilih dan memilah, menata dan mengorganisir huruf dalam segala aspek ketentuan yang meliputi dirinya dan berkaitan erat dengan estetika serta komunikasi yang efektif karena mampu mewakili konsep dan inti pesan yang disampaikan melalui karakter serta ciri khas huruf yang dimilikinya (Maharsi, 2013).
Typeface yang digunakan penggemar dalam membuat poster "PARASITE" (2019) adalah typeface yang memiliki jenis sans serif. Kata "PARASITE" dengan font color yang memiliki fill atau isi yang berwarna biru yang diletakkan di bagian tangga atas oleh desainer. Desainer tersebut ingin menyampaikan bahwa keluarga yang berada di tangga bagian atas adalah keluarga yang memiliki keadaan serba terpenuhi atau dapat dikatakan dengan kaya raya yang hal tersebut sama dengan makna warna biru yaitu ketenangan. Sedangkan kata "PARASITE" pada bagian bawah tangga yang tidak disertai dengan fill pada masing-masing hurufnya serta hanya menampilkan outline saja berwarna merah, dapat dikatakan bahwa desainer ingin menyampaikan bahwa hal tersebut mewakilkan keadaan keluarga yang berada di bagian bawah tangga pada poster tersebut berada pada posisi keluarga yang kebutuhannya tidak selalu tercukupi yang hal tersebut sama dengan makna warna merah yaitu nafsu dan hasrat.
Warna
Menurut
Basuki (2013), penggunaan warna merah dalam desain sering dihubungkan dengan
bahaya, hasrat dan warna yang mempunyai unsur emosional yang kuat. Sementara
warna biru menurut Monica & Luzar (2011) adalah warna yang dihubungkan
dengan depresi, kelesuan dan dingin. Dan menurut Lebond (2017), warna merah
memiliki sifat negatif yaitu nafsu, emosi, penuntut dan dominasi, sedangkan
warna biru memiliki sifat negatif yaitu dingin, bangga diri, kurang empati dan
tak ramah.
Penggunaan warna biru pada poster tersebut menyimbolkan bahwa keluarga kaya tersebut memiliki sifat yang dingin, kurang empati dan kurang ramahnya terhadap keluarga yang miskin. Penggunaan warna merah pada poster tersebut menyimbolkan bahwa keluarga yang miskin tersebut memiliki sifat yang memiliki hasrat, berbahaya dan nafsu atas kekayaan.
Tata Letak
Tata letak pada poster film ini
menerapkan layout dengan keseimbangan yang simetris, keseimbangan simetris
atau keseimbangan formal terjadi ketika sebuah komposisi memiliki elemen yang
sama dengan salah satu sisi pada sebuah garis sumbu (Kuswanto, 2017). Yang
terlihat jika poster ditarik garis lurus di tengah dan dibagi menjadi dua, maka
akan terlihat persamaan, terbagi rata, dan seimbang. Hal tersebut terlihat pada
tangga yang membagi dua poster tersebut menjadi bagian atas dan bagian bawah,
atas untuk keluarga yang kaya dan bawah untuk keluarga yang miskin dan di
tangga tersebut terdapat judul film yang memisahkan antar dua keluarga
tersebut.
Literatur Review Jurnal
13
Judul
: Visual Poster Film Anime Akira Versi
Tahun 2001 Dan Tahun 1989 Melalui Semiotika
Penulis
: Mohammad Rezky Ramadhan dan Yully Ambarsih Ekawardhani
Sumber
: file:///C:/Users/Win10/Downloads/6576-Article%20Text-22098-1-10-20220411.pdf
TEORI
Film Akira adalah film anime yang
bergenre cyberpunk. Genre cyberpunk erat kaitannya dengan dalam menampilkan
unsur canggih dari kecerdasan artifisial, sekumpulan peretas serta perusahaan
besar yang menindas kaum marjinal (Graham, 2004). Poster Film Akira versi tahun
2001 adalah versi rilis ulang untuk pasar internasional, sedangkan versi 1989
khusus untuk perilisian film Akira pada pasar Amerika Serikat.
METODE PENELITIAN
Subjek : Peneliti ingin memahami makna
dan tanda dari unsur visual yang terdapat pada poster Film Anime Akira Versi Tahun 2001 Dan Tahun 1989, yang berkenaan
dengan kemasyarakatan dan karakter sosial dari masyarakat itu sendiri
Bahan dan Cara : Mengunakan metode penelitian
kualitatif dengan observasi menyeluruh pada poster Akira tahun 2001 dan 1989.
Selain observasi, metode penelitian dilakukan dengan studi pustaka yaitu
mencari sumber-sumber pustaka untuk menentukan teori-teori yang relevan
pada poster. Yang berdasarkan pada teori semiotika Roland Barthes dengan memahami tanda utama yang mencakup
penanda dan petanda, hingga menentukan makna denotatif dan konotatif.
Cara Kerja : Peneliti menonton film Akira dengan memahami
jalan cerita film. Selanjutnya menelaah
setiap komposisi dan unsur visual pada kedua poster, menentukan tata letak dan anatominya. Lalu, peneliti melakukan interpretasi pada
tanda visual yang ada pada kedua poster Akira. Dan memisahkan setiap unsur dan
tanda visual pada penyajian data dari Semiotika Roland Barthes.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada poster versi 2001 maupun pada
versi 1989, poster Akira memiliki makna denotatif yang berkaitan dengan cerita
dari film Akira sendiri, seperti karakter dan peran Kaneda dalam film. Sedangkan
pada makna konotatif yang terdapat
pada kedua poster membahas budaya Jepang terkait dengan pemakanaan yang
berhubungan dengan kepercayaan dan sifat karakter dari masyarakat Jepang yang
ada pada pada visualisasi komposisi dan gelap terang latar, serta keadaan
geografis pada negara Jepang.
Dimana poster film Akira memiliki
hubungan dengan kebudayaan dan masyarakat Jepang serta narasi cyberpunk yang
dapat terlihat dari objek visualnya. Dapat terlihat perbedaan dari narasi
visual yang ada pada poster versi 2001 dan 1989, dari penggambaran Kaneda yang
ditampilkan dari belakang pada versi 2001, sedangkan pada versi 1989
ditampilkan secara utuh badannya. Perbedaan dari visual Kaneda ini berhubungan
dengan kepercayaan masyarakat Jepang yang menyinggung presensi yangberkaitan
dengan dewi Amaterasu sebagai dewi cahaya yang memberikan pencerahan sebagai
presensi yang kuat (Wright, 2009). Kepercayaan pada Amaterasu juga ditampilkan
pada nuansa latar, yang pada poster versi 2001 bernuansa cerah sedangkan versi
1989 lebih gelap pada latarnya.
Literatur Review Jurnal
14
Judul
: Representasi Makna Visual Poster Film
Religius (Studi Semiotika Poster Charles S. Pierce Pada Film 99 Cahaya Di
Langit Eropa)
Penulis
: Suwarno
Sumber
: file:///C:/Users/Win10/Downloads/31-87-1-PB%20(1).pdf
TEORI
Poster
film “99 Cahaya di Langit Eropa
“ merupakan poster film yang menggunakan fitur gambar bangunan masjid dan
Menara Eifel di dalamnya, yang dipadukan dengan desain yang sangat kontras
dalam pemilihan warnanya. Penggunaan fitur gambar bangunan di sinitentu
bukanlah tanpa alasan yang kuat. Begitu juga dengan pengaturan tanda verbal
berupa judul, dimana yang dibesarkan dan ditonjolkan cuma kata-kata “ 99
Cahaya“ saja. Sedangkan kata-kata “di Langit Eropa” lebih dikecilkan.Poster
film 99 Cahaya di Langit Eropa ini sepertinya mengisyaratkan suatu bentuk
pengetahuan tentang Islam di tanah Eropa.
METODE PENELITIAN
Subjek : Peneliti ingin mengetahui
karakteristik desaian visualdalam tanda-tanda verbal dan non verbal pada poster
film 99 Cahaya di Langit Eropa dan makna
tanda yang terkandung di balik tampilan visual yang direpresentasikan oleh
poster
Bahan dan Cara : Penelitian ini menggunakan
paradigma konstruktivis dan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat
interpretif dengan analisis teori semiotika Charles. Sander
Cara kerja : -
HASIL PENELITIAN
Ikon
- Tanda berhubungan dengan objek karena adanya kemiripn. Contoh, potret, peta,
dan lainya. Terdapat pada Gambar pemain (A),Gambar Bangunan (menara) dengan ciri khas (B), Warna
latar belakang (C)
Indeks
– Adanya kedekatan keberadaan antara tanda dengan objek atau hubungan
sebabakibat. Contoh, adanya asap
menandakan adanya api. Terdapat pada Warna identitas Poster (D), Gambar
Menara Eifel (E), Gambar Pemain (besar) (F), Gambar Pemain (kecil) (G), Gambar
Masjid (Arsitektur Turki) (H), Gambar sekelompok Orang dengan sebuah meja
belajar. (I), Kerudung/J ilbab dan kebaya lengan panjang (J), Latar Belakang
(K)
Simbol
- Hubungan ini biasanya bersifat
konvensional,artinya adanya persetuju an tertentu para pemakai tanda. Contonya
adalah basaha, bendera, angka tertentu.
Terdapat
pada Teks slogan (L), Teks Headline (M), Teks lainnya (N), Teks ayat alQur’an (O)
Literatur Review Jurnal 15
Judul
: Kajian Karya Poster Film “The U.S. Vs John Lennon” Dengan Pendekatan Framing
Penulis : Panji
Firman Rahadi
Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/191-Article%20Text-593-1-10-20200304.pdf
TEORI
Framing menurut Yasraf Amir Piliang merupakan sebuah mekanisme yang memediasi eksistensi entitas melalui inklusi dan eksklusi bagian-bagian dari entitas itu sendiri berdasarkan relevansinya terhadap makna yang akan disampaikan. Framing atau pembingkaian dapat berupa ruang yang mengumpulkan sesuatu yang relevan. Proses pengumpulannya –gathering harus diikuti oleh proses penataan atau penyusunan yang tepat, jika proses ini tidak tepat, maka makna yang akan disampaikan pun akan berubah. Meskipun demikian, dalam proses kerjanya, framing pun dapat menyertakan sesuatu yang tidak relevan, misalnya untuk kepentingan estetik dan artistik.
METODE
PENELITIAN
Subjek
: Peneliti ingin menganalisis
poster film The U.S. Vs John Lennon dengan menggunakan framing sebagai
pendekatannya dan metode penelitian kualitatif untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dan komprehensif.
Bahan
dan Cara :
Penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian yang bersifat kualitatif
melalui metode deskriptif analitis. Selain
itu, penelitian ini pun didukung oleh pendekatan historis dan budaya.
Cara
kerja : Peneliti
melakukan pemilihan metode dan pendekatan yang tepat. Selanjutnya menelaah gagasan-gagasan dan fenomena fenomena
tertentu dengan mendeskripsikan informasi-informasi terkait dan kemudian menganalisisnya
secara dalam dan menyeluruh.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Framing
tipografi
Obyek pertama pada bagian ini
adalah keterangan yang berbunyi ‘FROM THE STUDIO THAT BROUGHT YOU FAHRENHEIT
9/11.’ Pencantuman keterangan sudah mengalami proses framing sebelumnya.
Informasi atau obyek kedua yang ada dalam credit title adalah judul film itu
sendiri, yaitu The U.S vs.John Lennon. Pembingkaian terjadi pada dua entitas
yang ditampilkan di dalam judul film ini. Selanjutnya dari judul ini, kita akan
mendapat makna ‘pertentangan’ karena adanya akronim ‘vs’. Pada ‘vs’ selain
untuk memberikan makna, akronim ini pun berfungsi untuk mempertegas
‘pertentangan’ di antara negara U.S dan John Lennon.
Ketiga, ‘NATIONAL THREAT’, kata
ini merupakan pembingkaian terhadap John Lennon. Sudut pandang pembingkaiannya,
yang terkesan berasal dari oposisi John Lennon. Dua kata sebelumnya memberikan
bingkai positif, mulia dan luhur, tetapi di kata yang ketiga, John Lennon
dibingkai sebagai sebuah ‘ancaman nasional.’
Dalam poster ini telah dilakukan framing bahwa John Lennon dipertentangkan dengan negara U.S. Maka, penggunaan kata ‘NATIONAL’ di sini dapat diasumsikan muncul dari sudut pandang negara U.S itu sendiri.
Framing
Ilustrasi
Pertama adalah ‘tangan’- bagian
tubuh dari ujung siku hingga ujung jari, simbol yang diperagakan adalah simbol ‘peace –
perdamaian.’ Dapat
dilihat bahwa proses framing pada obyek ini dilakukan berdasarkan relevansi.
Kedua
adalah ‘kacamata.’ yaitu kacamata Rodenstock yang
identic dengan John
Lennon membuat obyek tersebut dapat mewakili pemakainya. Hal lain yang menarik
dari obyek ‘kacamata’ ini adalah refleksi bendera U.S pada bagian muka obyek
tersebut. Refleksi ini dapat dilijat juga sebagai hasil dari proses metonymic
framing.
Framing
komposisi
Komposisi obyek pada poster film
ini salah satunya kacamata yang seharusnya berada di bagian kepala, justru
dipasang pada tangan yang memperagakan simbol perdamaian. Dari hal ini kita
dapat berasumsi bahwa obyek ‘tangan’ tersebut menggantikan atau dianggap sama
dengan kepala. Dan kita tahu bahwa frame orang tentang kepala adalah sebagai
sumber lahirnya berbagai pemikiran, gagasan, sudut pandang dan lain sebagainya.
Literatur Review Jurnal 16
Judul : Strategi Komunikasi Pada Poster Film Cin(T)A Sebagai Daya Tarik
Penulis : Khikmah Susanti dan Duane Masaji Raharja
Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/1151-3217-2-PB.pdf
TEORI
Menurut
UU nomor 33 tahun 2009, “Film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata
sosial dan media komunikasi massa yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi
dengan atau tanpa suara dan dapat dipertunjukkan”. Masih berdasarkan UU nomor
33 tahun 2009, secara garis besar disebutkan film sebagai media komunikasi
massa merupakan sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, pengembangan
potensi diri, pembinaan akhlak mulia, pemajuan kesejahteraan masyarakat, serta
wahana promosi Indonesia di dunia internasional.
Poster
adalah sebagai kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan
pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup
lama menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya (Nana Sudjana dan Ahmad
Rivai, 2010: 51). Poster dirancang dan dibuat untuk menunjang kegiatan
publikasi dari film yang telah ada. Tujuannya untuk menarik perhatian khalayak
agar menyaksikan film tersebut.
Poster sebagaimana fungsinya, perlu memiliki kriteria sebagai berikut (Supriyono, 2010): (a) Mampu menarik perhatian, (b) Berhasil menyampaikan informasi secara cepat, (c) Mampu meyakinkan, mempengaruhi, dan mem[1]bentuk opini, (d) Menggunakan warna-warna mengesankan, (e) Sederhana.
METODE
PENELITIAN
Subjek : Peneliti mengetahui bagaimana
judul film cin(T)a menggunakan susunan huruf dan tanda baca yang berbeda dari
biasanya, dapat mengkomunikasikan sebuah film.
Bahan dan Cara : Penelitian dilakukan menggunakan
metode studi deskriptif kualitatif
Cara Kerja : Penelitian dilakukan dengan menuturkan
dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, satu
hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang menampak, atau tentang satu proses
yang sedang berlangsung, pengaruh yang sedang bekerja, kelainan yang sedang
muncul, kecenderungan yang menampak, per[1]tentangan yang
meruncing, dan sebagainya
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada poster cin(T)a sudah memperhatikan beberapa
hal yang perlu diperhatiakn dalam mendesain poster, khususnya sebuah poster
harus tetap di dalam ingatan penonton dengan mengadakan kontak baru antara
penonton dan sebuah topik baru atau sebuah hasil baru.
Penggunaan tanda baca
Poster film cin(T)a, menggunakan tanda
kurung tersebut untuk mengapit huruf yang kehadirannya di dalam teks dapat
dihilangkan. Jika huruf T nya dihilangkan maka akan terbaca cina, selain
mengartikan nama sebuah Negara. Cina merupakan nama aktor pria padafilm
cin(T)a.
Sedangkan penulisan capital pada huruf
T ada makna yang ingin disampaikan oleh sang sutradara, huruf kapital T dalam
kurung mempunyai makna Tuhan. Dan judul film ini dapat diartikan cinta antara
Cina, Tuhan dan Annisa. Cin untuk Cina, A untuk Annisa, (T) untuk the third
character. Ada yang manggil Tuhan, Theis, Theo, TheOne, TheAlmighty, dll.
Elemen poster
dan penulisan judul
Pada poster film cin(T)a sudah memiliki
keempat elemen tersebut. Dengan menggunakan gambar serang wanita dan pria.
Tagline pada poster film tersebut adalah “God is A Director”. Dan juga terdapat
credit title, serta terdapat tipografi. Jadi poster film cin(T)a sudah menggunakan
empat elemen yang harus ada dalam poster film.
Pembahasan pada penulisan judul poster
fil cin(T)a, sudah mengacu pada princip tipografi yaitu Dapat terbaca (legibility),
mudah dibaca (readability), dapat dimengerti dengan jelas (clarity)
dan dapat dibaca dalam
jarak tertentu (visibility),
Literatur Review Jurnal 17
Judul : Analisis Formalistik pada Poster Film Cut Nyak Dhien
1988
Penulis : Asrinaldi dan Fentisari Destri Sucipto
Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/2945-Article%20Text-15887-1-10-20230610.pdf
TEORI
Film Tjoet Nja Dhien berkisah
tentang perjuangan gigih seorang wanita asal Aceh bernama Cut Nyak Dhien (Christine
Hakim) dan teman-teman seperjuangannya dalam melawan tentara Kerajaan Belanda
yang menduduki Aceh kala masa penjajahan Belanda pada zaman Hindia Belanda
Poster adalah suatu media promosi yang menggabungkan atau mencampurkan elemen-elemen visual seperti gambar, warna, dan bentuk, dan elemen teks seperti tulisan, font, dan spasi untuk menyampaikan pesan dan mempengaruhi perasaan dan tindakan audiens atau penerima pesan. Menurut Rustan, dalam Ramadhanti, (2022).
METODE
PENELITIAN
Subjek : Peneliti ingin menganalisis formalistik dan layout pada Poster Film Cut Nyak
Dhien 1988. Peneliti juga ingin menganalisisbagaimana desain, warna, teks, dan element visual lainnya
digunakan untuk menyampaikan pesan dan mempengaruhi perasaan penonton.
Bahan
dan Cara :
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif berdasarkan analisis Formalistik. Dimana penelitian
dilakukan diawali dengan rancangan kegiatan, diantaranya dimulai dengan
pengumpulan data, menganalisis data, menginterprestasi data, dan diakhiri
dengan sebuah kesimpulan yang mengacu pada penganalisisan data tersebut.
Cara Kerja : Tahapan dalam penelitian ini
terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, analisis
formalistik dan penarikan kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Poster
film Cut Nyak Dhien mengambil konflik penghianatan dari tokoh Pang Laot dengan
Cut Nyak Dhien sebagai gagasan ilustrasi. Penggambaran konflik dilakukan dengan
simbol gestur tokoh, ekspresi wajah, perspektif, proporsi dan permainan cahaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa poster tidak menampilkan potongan adegan
yang terjadi pada film. Ditinjau dari busana dan properti yang dikenakan tokoh
pada ilustrasi tidak sama dengan yang dikenakan tokoh pada film, namun terdapat
pendekatan-pendekatan dari gaya busana tokoh maupun properti pada ilustrasi poster
terhadap film. Poster ini juga memilih warna sepia yang menguatkan informasi
kepada audiens bahwa film tersebut merupakan film yang sudah lama di produksi sekaligus
terkait dengan isi film yaitu cerita sejarah. Poster ini menyusun sequence
seolah-olah berbentuk huruf “Z” ditarik dari sisi kiri ke kanan, ke arah bawah
dan kembali lagi ke atas poster. Terdapat pola penyusunan tipografi pada teks
“Cut Nja’ Dhien” yang membuat teks tersebut terlihat dinamis. Penggunaan warna
putih pada teks memberikan keterbacaan yang baik. Balance pada layout poster
ini dibangun dengan keseimbangan informal yang memanfaatkan proporsi dan komposisi
tokoh dalam ilustrasi, serta menhadirkan white balance yang baik. Penekanan
atau Emphasis dalam poster terdapat di titik tengah layout yang berisi
ilustrasi TanganCut Nyak Dhien yang menggenggam senjata, kemudian terdapat pada
ilustrasi Pang Laot, selanjutnya penekanan terarah pada headline film “Cut Nja’
Dhien.
Literatur Review Jurnal 18
Judul
: Komparasi Visual Poster Film “Perempuan Berkalung Sorban” Dan
“Homeland” Season 4
Penulis : Hayfa
Putri Alifia dan Elda Franzia Jasjfi
TEORI
Poster adalah salah satu bentuk
iklan paling awal dan mulai berkembang sebagai media komunikasi visual di awal
abad ke-19. Poster saat ini digunakan untuk mempromosikan banyak hal termasuk mempromosikan
film atau bisa disebut juga sebagai poster film (Aurelia, 2022). Poster film
merupakan sebuah sinopsis dalam bentuk grafis, yaitu dalam bentuk gambar atau
lukisan yang dibuat semenarik mungkin agar yang melihat bisa berangan-angan
kira-kira cerita apa yang hendak disampaikan oleh film tersebut (Subyandono,
2021).
“Perempuan Berkalung Sorban” merupakan film drama yang pertama kali tayang pada 2009 silam (Mustikawati, 2011). Film ini berisi pembelaan hak-hak perempuan muslim di tengah rintangan keluarga pesantrennya yang konservatif, sedangkan “Homeland” merupakan serial televisi Amerika Serikat yang tayang sekitar 2011-2020 (Negra, Diane; Lagerwey, 2015) sedangkan Season 4 pada film ini ditayangkan sekitar 5 Oktober 2014 sampai 21 Desember 2014. Film ini menyajikan sudut pandang umum bangsa Amerika terhadap Islam, terhadap terorisme.
METODE
PENELITIAN
Subjek : Peneliti ingin mengetahui makna di balik visual
pada poster film Perempuan Berkalung
Sorban dan poster film Homeland sehingga penelitian dapat berguna bagi para desainer
poster untuk memperkaya referensi serta mengembangkan tafsiran perspektif makna
yang lebih luas.
Bahan dan Cara : Peneliti menggunakan
metode penelitian kualitatif deskriptif.
Kemudian membahas
analisis visualnya menggunakan teori semiotika Roland Barthes untuk mengkaji
tanda-tanda yaitu denotasi dan konotasi.
Cara Kerja : Peneliti meneliti objek visual yang ada di dalam
kedua poster film. Lalu, menganalisis semiotika konotatif dan denotative yang terdapat
pada poster film. Kemudian menyimpulannya.
HASIL PENELITIAN
Kedua poster film Perempuan
Berkalung Sorban” dan poster film “Homeland” Season 4, terbukti
banyak persamaan dan perbedaannya. Kedua poster sama-sama menggunakan objek
yang serupa yaitu wanita dan kain, serta penggunaan objek menjadi background
yang mirip. Kemudian penggunaan warnanya yang kontras. Sama-sama menggunakan
komposisi sentral. Namun kedua poster ini juga mempunyai perbedaan dari segi
maknanya. Objek yang terlihat serupa ternyata memiliki makna yang berbeda
karena dari segi cerita dalam film juga berbeda. Penggunaan warna pada objek
juga mempengaruhi perubahan makna dari segi psikologis. Tipografi dan warna
tipografi yang digunakan juga mempengaruhi minat keterbacaan audiens Tata letak
juga terlihat berbeda jika poster dilihat secara keseluruhan.
Literatur Review Jurnal 19
Judul : Tinjauan Desain Pada Poster Film Animasi Nussa
Penulis : Dilla Nirmala Sari dan Jupriani
Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/120031-75858-1-PB.pdf
TEORI
Poster umumnya lebih banyak digunakan sebagai media promosi dari sebuah film. Poster film adalah salah satu media yang efektif dalam proses komunikasi visual dan fungsi komersial (Limantoro, 2013:4). Poster adalah salah satu alat grafis yang berfungsi untuk mempromosikan film.
METODE
PENELITIAN
Subjek
: Peneliti ingin meninjau
Film Animasi Nussa bahwasannya film animasi
Nussa tidak mengandung unsur Taliban, Radikal, dan Intoleran melalui Desain Pada Poster.
Bahan dan Cara : Peneliti memakai metodologi
penelitian deskriptif kualitatif yaitu mengambil
data berupa kata dan gambar, dan tidak berbentuk
angka. Memecahkan
masalah dengan mencari tahu permasalahan tentang bagaimana menganalisa unsur
Taliban, Radikal, dan Intoleran pada poster film animasi Nussa.
Cara Kerja :. Metode analisis data dengan
menggunakan tinjauan desain terdapat beberapa tahapan: tahap deskripsi, tahap
analisis formal, tahap interpretasi dan tahap evaluasi yang digunakan untuk
memahami makna yang teradapat dalam poster film animasi Nussa.
HASIL PENELITIAN
Hasil analisis tinjauan terhadap poster
film animasi Nussa tidak seperti dugaan atau persepsi beberapa pihak yang
berkomentar negatif mengenai poster film animasi Nussa yang mengandung unsur Taliban,
Radikal, dan Intoleran atau lebih mempromosikan budaya Arab dari pada
Indonesia. Komentar negatif tersebut dapat diklarifikasi dengan cara melakukan
analisa dengan ilmu desain yaitu tinjaun desain, sehingga dapat dijelaskan
bahwa poster film animasi Nussa tidak mengandung unsur Taliban, Radikal, dan
Intoleran.
Literatur Review Jurnal 20
Judul
: Karakteristik
Desain Poster Film Animasi Amerika Serikat
Penulis : Aniendya
Christianna1 dan Moeljadi Pranata2
Sumber : file:///C:/Users/Win10/Downloads/18293-Article%20Text-21210-1-10-20120116.pdf
TEORI
Kata kartun
berasal dari Bahasa Inggris “cartoon’ yang berarti gambar lucu. Jadi sebutan
film kartun sebenarnya hanya tepat untuk film-film seperti produk Walt Disney,
yang memang menampilkan tokoh-tokoh dengan bentuk, perilaku dan dialog yang
lucu. Walt Disney pernah merajai pasaran animasi dengan memproduksi tema-tema
mengharukan seperti: Cinderella, The Hunchback of Notterdam, Snow White and the
7 Dwarfs, Slepping Beauty, dan Alice in Wonderland. Bahkan tak sedikit pula
film animasi yang menampilkan kisah petualangan yang menegangkan, contohnya
Shrek, Titan A.E. dan Atlantis: The Lost Empire.
METODE
PENELITIAN
Subjek
: -
Bahan
dan Cara : -
Cara
Kerja : -
HASIL
PENELITIAN
Pemilihan
tanda-tanda visual yang digunakan dalam poster sangat diperhatikan secara
detil, meliputi penyajian ilustrasi, tipografi dalam judul dan sub judul serta
komposisi/layout secara keseluruhan. Dimana setiap tanda tersebut terjalin satu
sama lain untuk menyampaikan suatu informasi yang saling berkesinambungan
tentang tema film yang diposterkan.
Teknologi
Computer Generated Imagery (CGI) mendominasi teknik film animasi selama 10
(sepuluh) tahun terakhir. Fenomena ini merupakan hal yang wajar, mengingat
Amerika Serikat sebagai perwakilan negara-negara barat merupakan pioneer
terciptanya film animasi. Sehingga dapat diakui bahwa kemajuan teknologinya
lebih terdepan dibandingkan negara-negara lain di dunia.
Sehingga, ilustrasi
pada poster film animasi Amerika Serikat cenderung mendominasi bidang poster. ¾
bidang poster merupakan ilustrasi, sedangkan sisanya memuat tipografi, baik
judul, sub judul, maupun credit title. Kedua, pemilihan typeface judul
cenderung dari kelompok Display dengan karakteristik san serif. Kelompok
Display memiliki karakteristik yang berorientasi pada kepentingan display,
sehingga tampilannya selalu berupaya agar lebih menarik perhatian mata
pengamat, akan tetapi terbatas pada keperluan teks yang relatif singkat.
Ketiga, sebagian besar poster film animasi Amerika Serikat menggunakan
kombinasi warna-warna variatif dan cukup kompleks, tanpa mengabaikan emphasis
penyajian tanda-tanda visual poster. Keempat, komposisi/ layout cenderung
simetris, dengan format center dan berusaha menyeimbangkan bidang positif dan
bidang negatif.
Sekian literatur review yang dapat saya lampirkan. Terimakasih :)
Komentar
Posting Komentar